"Aku mendekati dirimu, dia mendekati diriku"
....
Sesampainya kami berdua di depan rumah Karin, aku turun dari motor dan pamit pulang. Aku masuk rumah dan ku dapati Bunda sedang membuat sesuatu."Doorrrr....." ucap ku mengejutkan Bunda.
"Astaghfirulloh" kaget Bunda.
Bunda melototkan matanya ke arahku sedangkan aku hanya menampilkan senyum tak bersalah. Untung saja Bunda tidak punya riwayat jantung.
"Bunda lagi buat apa?" tanyaku basa-basi.
"Ini Bunda buat kue" balas Bunda dan aku mengambil kue yang sudah jadi.
"Wihh enak nih" ucapku dan mengambil satu kue serta mencicipi nya.
"Enak banget Bunda, sumpah" ucapku dan memang rasanya itu enak sekali.
"Bunda yang buat pasti enak lah" balas Bunda dengan bangga.
"Bunda kan juru masak semua masakan, pokoknya apa yang Bunda masak itu yang paling enak" ucapku membenarkan apa yang Bunda tadi katakan.
"Kamu bisa aja kalau muji Bunda" ucap Bunda tersipu malu.
"Ya iya dong Bunda" balasku.
"Ohh iya nanti kamu bagiin ke tetangga sebelah ya kalau udah selesai buat kue nya. Kita kan harus sering berbagi, biar nambah rejeki" perintah Bunda kepada ku.
"Siap Bunda" balasku dengan gaya hormat ke bendera merah putih.
"Cepet gih kamu ganti baju, bantu in Bunda buat kue ini biar cepat selesai" ucap Bunda.
"Oke Bunda" balasku tersenyum.
Aku langsung pergi menuju kamar ku dan mengganti seragam sekolah ku dengan baju rumahan. Setelah selesai aku berjalan menuju dapur kembali untuk membantu Bunda membuat kue.
"Ada yang bisa Bella bantu" tanyaku setelah sampai disamping Bunda.
"Ini kamu mixer sampai adonannya tercampur rata ya, Bunda mau buat krimnya" balas Bunda dan aku hanya mengangguk. Lalu aku mulai mixer adonannya.
"Nih udah Bunda" ucapku setelah selesai.
"Makasih sayang" balas Bunda.
"Ada lagi Bunda" tanyaku kepada Bunda.
"Nggak, udah sayang ini tinggal di oven aja kok" balas Bunda. Aku yang mendengarnya mengangguk.
"Kamu nonton tv aja sambil nunggu ini kue nya matang" ucap Bunda dan aku menyetujuinya.
Aku menuju ruang keluarga dan ku nyalakan Tv untuk menonton serial kartun. Sekitar setengah jam an ku dengar suara brisik dari dapur, lalu aku menghampiri suara brisik tersebut. Ku lihat Bunda sedang memotong-motong kue nya.
"Dah jadi kue nya Bunda?" tanyaku.
"Udah ini kamu bagiin sama tetangga kita" balas Bunda dan memberikan ku 4 kantong plastik yang berisi kue yang tadi di buat Bunda.
"Iya Bunda, aku pergi dulu ya" jawab ku.
"Iya sayang" balas Bunda.
Ku langkah kan kaki ku keluar rumah dan menuju rumah Karin. Aku mengetuk pintu rumahnya tetapi tidak ada yang membukanya, jadi aku berteriak memanggil Karin.
"Kariinnn..." teriak ku dan tak lama pintu terbuka.
"Eh lo ngapain ke rumah gue?" tanya nya kepada ku.
"Nih buat kamu dari Bunda aku" ucap ku memberikan kantong plastik yang isinya lebih banyak dari ketiga kantong lainnya.
"Wihh mantap nih, buat mamah sama papah gue mana?" ucap nya menerima kantong plastik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stellard's Story
Teen FictionBella Ashilla, seorang gadis cantik yang harus terikat dengan dua orang anak laki-laki di SMA Dirgantara. Mereka terkenal badboy dan suka mencari masalah. Tidak ada yang bisa membuat mereka berdua menghentikan kenakalannya. Steven Allan Dirgantara...