[hsk] - bahasa cinta.

247 35 1
                                    

Bahasa Cinta

cw // kissie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cw // kissie.

cw // kissie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku capek." Hyunsuk baru saja buka pintu kamar kosnya ketika pertama kali yang menyambut adalah Jihoon yang datang dengan wajah ditekuk lesu. Yang lebih kecil mengerut bingung, ia tutup pintu kamarnya lalu menyusul sang kekasih yang sudah tergeletak di atas kasur. Agaknya sudah benar-benar dikuras habis tenaganya oleh kegiatan padat hari ini.

Hyunsuk lalu pilih duduk di pinggir ranjang, elus surai milik Jihoon yang lepek karena keringat. Sedangkan sang pemilik memilih tenggelamkan diri pada bantal.

"Ai kenapa?" Hyunsuk bertanya lembut. Jihoon bergerak, berpindah untuk merangsak masuk memeluk perut milik kekasih lucunya itu. Hyunsuk yang diperlakukan begitu terkekeh geli, lagaknya suka dengan sisi manja lelakinya ini.

"Aku capek," keluhnya sambil menggesekkan hidung pada perut rata milik Hyunsuk, mencium wangi seharum parfum mahal yang menguar.

"Iya, capeknya kenapa ganteng?" si kecil masih setia mengelus surai lelaki di bawahnya, helaan nafas berat menyambut.

"Capek aja. Evaluasi osjur hari ini dapet banyak kritik gara-gara pendamping kelompoknya banyak miskomunikasi sama panitia soal perijinan maba, jadinya banyak yang bolos tadi. Mau gak mau aku yang jadi ketua harus ngadep kajur buat jelasin." Jihoon akhirnya mengadu, melepaskan beban yang dibawa sejak dari kampus juga merasakan pening yang masih mendera.

Dapat dirasa pula elusan pada rambutnya berhenti sejenak.

"Jihoon jadi yang dimarahi ya?" Hyunsuk dapat merasakan anggukan dari gerakan Jihoon.

"Waktu rabes padahal udah dijelasin semua dan mereka bilang ngerti, tapi ternyata tetep ada salahnya. Jadi ngerasa kacau, ga becus," ujarnya. Hyunsuk mengangguk samar, paham pada posisi Jihoon yang pasti rasanya ingin meledak-ledak tapi harus ditahan. Jadi, ia sekarang ganti sugar rambut Jihoon yang berantakan.

"Jadi ketua kan memang tanggung jawabnya besar, Ai. Tapi, Jihoon keren tuh bisa handle sejauh ini. Biarpun hari ini ada salah itu bukan karena Jihoon gak becus, tapi karena emang komunikasi antar anggota yang perlu dibenahi dan hal itu gak bikin Jihoon jadi keliatan jelek kok. Kan mistake makes you human, Ai." Hyunsuk memberi nasihat, tapi Jihoon hanya hela nafasnya pelan.

"Tapi tetep aja kan aku salah gak crosscheck ulang pemahaman mereka." Jihoon ganti menyalahkan diri sendiri yang buat Hyunsuk merespon tak suka.

"No, no. Bukan salah Jihoon, tiap orang 'kan udah punya tanggung jawab sama bagiannya masing-masing dan harusnya mereka juga paham itu. Jihoon juga udah berusaha lakuin tugas dengan baik kok, jadi stop blaming yourself okay? Masih ada besok 'kan? Jihoon bisa lakuin yang lebih baik lagi dari hari ini." ujaran dari Hyunsuk buat Jihoon diam sejenak. Dalam pikiran mulai membenarkan, ia masih punya kesempatan lain untuk digunakan sebaik-baiknya.

Maka selanjutnya ia sedikit merasa lega. Selalu saja sukses dibuat tenang oleh untaian kata dari si terkasih. Ia berbalik, ganti tatap wajah lelaki manisnya yang tersenyum teduh. Lagi, Jihoon dibuat begitu tenang lihatnya.

"Iya, makasih ya?" Yang setahun lebih tua mengangguk.

"Iya, Ai. Kapan pun kamu ada masalah cerita ya sama aku?" Giliran Jihoon mengangguk paham.

Matanya kini sibuk tatap wajah gemas nan cantik milik Hyunsuk, pusing rasanya dihadapkan pada yang curi hatinya sejak beberapa bulan belakangan. Apalagi hari ini Hyunsuknya terlihat begitu cerah yang pancarkan energi positif. Akhirnya Jihoon memilih bangkit.

"Sekarang aku boleh charge energi?" pertanyaan dilayangkan bersamaan dengan ia yang mainkan jemari milik Hyunsuk.

"Jihoon mau apa?" balas si kekasih.

"Cium," pintanya singkat. Hyunsuk tertawa dibuatnya, lalu tanpa banyak ucap tangkup pipi kekasihnya dan beri ciuman kecil di bibir.

CUP

Jihoon yang kali ini cemberut hendak protes, "Kok gitu doang?"

Hyunsuk memiringkan kepala, beri tatapan heran yang sialnya sangat menggemaskan.

"Kan itu udah cium?" Jihoon menggeleng, tolak pernyataan pacar kecilnya.

"Mana ada cium gitu, itu mah kecup," protesnya. Hyunsuk mencebikkan bibirnya, ia lontarkan balasan atasnya.

"Banyak banget ma-"

Belum sempat Hyunsuk selesikan gerutuannya, bibirnya sudah ditubruk. Ranum merahnya dibawa Jihoon ke dalam ciuman lembut. Mata si lelaki sudah menutup lebih dahulu meninggalkan Hyunsuk yang masih membola kaget, namun pada akhirnya ikuti permainan si terkasih. Ia kalungkan lengannya pada leher milik Jihoon, biarkan bibirnya disesap pelan.

Hyunsuk tersenyum kecil, Jihoon selalu pintar ciptakan ciuman manis, buat perutnya seperti ingin meledak sebab dipenuhi perasaan selayaknya padang penuh kupu-kupu.

Maka tak ada pilihan lain selain membalas tak kalah kasar kala Jihoon membawa pada sesi yang lebih liar. Biarkan sentuhan-sentuhan kecil menjadi pereda rasa lelah akan hari-hari berat yang dijalani.

Yang jelas sekarang keduanya tahu, mereka lah laksana candu milik masing-masing.

Yang jelas sekarang keduanya tahu, mereka lah laksana candu milik masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


kangen banget sama hoonsuk, kapan nih mau selca atau bikin moment. masa disimpen sendiri terus sih, dasar pelit. 😔

- hane

live a little [ • trsr ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang