[ysh] - angsana.

559 25 3
                                    

yoshi as ares

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yoshi as ares.
jihoon as abigail.

Ares pernah bilang, ada kiranya tiga tempat paling ia suka di muka bumi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ares pernah bilang, ada kiranya tiga tempat paling ia suka di muka bumi ini.

Pertama, pelukan ibunya.

Kedua, saung kecil di bawah pohon angsana belakang rumah yang tinggi menjulang dengan semilir halusnya.

Dan ketiga, bahu kekasihnya.

Si anak tunggal itu dulu gemar sekali habiskan waktu di saung untuk sekadar tidur di atas paha sang ibu sambil dengarkan cerita masa kecilnya. Apalagi surainya akan diusap lembut sampai Ares terbuai ke dalam mimpi sembari ditemani lantunan suara halus sang ibu.

Tetapi sekarang hanya ringisan yang dapat diberi.

Tiga tahun terakhir ini ia tak lagi dapat rasakan itu, segala sisi nyamannya sudah direnggut saat Ibu memilih berpulang; tidur lelap dalam dekapan Pemilik Semesta.

Jelas saja si jejaka dua puluh tiga tahun itu rasakan rindu yang teramat, apalagi hampir seluruh waktu hanya tinggal berdua.

Tapi, Tuhan selalu punya rencana baik.

Setahun belakangan ini ia ditemukan pada sosok Abigail, si lelaki yang tawarkan sejuta angan bahagia di tangan.

Ares yang haus kasih sayang jelas terbuai, jadikan bahu yang sama lebar dengan miliknya itu jadi tempat berpulang sehabis pelukan ibu tak lagi dapat dirasa. Tapi kini ia temukan lagi bahagianya.

Maka hari ini, Ares pilih untuk pulang sehabis berdamai dengan masa lalu. Ia datang kembali ke rumah tua yang tiga tahun ini ditinggalkan sejak ibu sudah tidak ada.

Matanya tatap sekeliling, rasanya masih sama.

Pak Ubay, si penjaga rumah merawat dengan baik. Bahkan segala barang lama juga masih ada. Lalu, setelahnya tungkai panjangnya dibawa masuk lebih dalam sampai pekarangan belakang dapat dijangkau.

Ia tersenyum lihat pemandangan di hadapannya, di sana, saung yang sama masih ada walau catnya sudah berbeda. Ares jadi lega rasanya.

"Loh, ada saung?" Itu suara Abi yang ikut berdiri di sampingnya dan buat Ares menengok seketika.

"Mau duduk di sana?" tawarnya. Ia lihat lelakinya balas anggukkan kepala. Tangan yang lebih kecil lalu digenggam, kemudian dituntun berjalan menuju saung yang sudah lama tidak ia sambangi.

Mereka duduk bersisihan, menikmati semilir angin dari bawah angsana yang sudah tua.

"Suasananya enak." Abi berujar saat kepala milik Ares bersandar di bahunya, satu kebiasaan yang selalu dilakukan manakala mereka hanya berdua.

"Dulu saya sering tidur di sini sama ibu, dengerin beliau cerita," kata Ares mengingat kebiasaan yang sudah lalu. Abi menengok sekilas, tangannya berangkat menggenggam tangan besar kekasihnya guna beri sedikit rasa hangat pada anak lelaki yang matanya isyaratkan rindu itu.

"Ibu pasti bangga soalnya kamu kuat, tapi ibu juga gak usah khawatir soalnya sekarang kamu punya aku," katanya. Ares menengadah sebentar dengarnya.

"Kamu punya aku buat tempat cerita, kamu juga bebas bersandar ke aku sesuka kamu," lanjutnya. Ares tidak menjawab melainkan hanya tersenyum sambil sandarkan kepala sepenuhnya pada tubuh Abi.

"Sebentar ya, Bi," ucapnya lalu pilih tutup mata barang sepuluh menit ke depan dan Abi beri anggukkan.

Ares sekarang hanya mau diam nikmati segala memori yang tiba-tiba datang. Kali ini sudah tidak dengan ibu, tapi sosok Abigail yang jadi penemannya.

Anak lelaki itu tersenyum kecil, apalagi saat tangan kekasihnya mengelus pelan surainya seolah menguatkan. Rasa hangat lagi-lagi masuk menggelenyar hati, sama persis pada apa yang dirasa saat ibu masih ada.

Si lelaki tarik napas dalam lalu sudut bibirnya ditarik kecil.

Abi benar, ibu sudah tidak perlu khawatir sebab sekarang ada Abi; ada Abi yang akan jadi satu-satunya tempat berpulang yang paling ia suka seisi semesta.

Abi benar, ibu sudah tidak perlu khawatir sebab sekarang ada Abi; ada Abi yang akan jadi satu-satunya tempat berpulang yang paling ia suka seisi semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SIAPAAA siapa suka yoshoon cunggg!

- hane.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

live a little [ • trsr ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang