Takdir Cinta

1.2K 123 68
                                    

⚠️Warning⚠️

Kisah ini hanyalah karangan fiktif dan tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh yang bersangkutan di dunia nyata. Author hanya meminjam karakter.

🔥RESPECT THE AUTHOR🔥

Ranauva's present♡️

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

Sesuai janji ya Kak~ maaf telat karena ada something

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai janji ya Kak~ maaf telat karena ada something...

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

Deringan beker mengusik ketenangan pagi seseorang yang masih terlelap. Bunyi nyaring itu membuatnya mau tidak mau harus meninggalkan bunga tidurnya. Tak lupa untuk menyenyapkan alat itu. Mata sipit bak bulan sabit mengerjapkan kelopaknya, menyesuaikan cahaya yang merasuki retina. Bahkan tubuh atletisnya meliuk-liuk melemaskan otot-otot kaku setelah semalam diistirahatkan.

Lantas apakah dirinya bangkit dan bersiap diri untuk beraktivitas? Tentu saja tidak. Pria berwajah tampan itu, justru kembali merebahkan tubuhnya dan memeluk guling. Rupanya aroma kasur lebih menggoda, sehingga mengalahkan segala rencana yang telah disusun rapi sebelumnya. Namun, baru saja dirinya mendapatkan kembali kenyamanan, suara cempreng milik bocah menarik atensinya.

"Daddy! Daddy! Ayo bangun!"

Pria yang dipanggil Daddy itu menggeram pelan. Membiarkan bocah manis itu mengguncang badannya. Tenaga kecil sang anak tidak akan berefek pada tubuh bongsornya. Namun rupanya si kecil tak kehilangan akal untuk membangunkan sang ayah.

"Argh! Sunoo! Apa kau ingin membunuh Daddy?" teriaknya disebabkan oleh anaknya yang melompat ke arah tubuhnya. Kini, si kecil menduduki perut sang pria dengan cengiran rubahnya.

"Habis kalau tidak begini, Daddy akan terus tidur sampai besoknya lagi," ucap Sunoo seolah biasa dengan kelakuan ayahnya.

Jeno, nama pria itu, menghempaskan napasnya mendengar pernyataan polos anaknya. Benar-benar menuruni sifat orang tuanya yang gemar julid.

"Kan semalam Daddy janji mau ajak Onu ke Bunda Ji ama Won," keluhnya membulatkan bibir.

"Ya sudah, sana siap-siap! Udah mandi belum?"

"Sudah dong!" Sunoo turun kemudian lari-lari kecil menuju pintu. "Memangnya Daddy, masih bau kambing?"

Bukannya marah, Jeno malah tersenyum sambil mengendus-endus ketiak sendiri. Sedangkan Sunoo sudah kabur duluan diurus oleh pengasuhnya. Setelah itu, Jeno bergegas menuju kamar mandi. Pria itu harus segera bersiap atau anak itu akan kembali mencelanya.

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝙹𝚒𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚗𝚘 𝙼𝚘𝚗𝚘𝚐𝚊𝚝𝚊𝚛𝚒┋ʙᴏᴛᴛᴏᴍ ᴊɪsᴜɴɢ's ᴏɴᴇsʜᴏᴛs 🎉
𝙹𝚒𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚗𝚘 𝙼𝚘𝚗𝚘𝚐𝚊𝚝𝚊𝚛𝚒┋ʙᴏᴛᴛᴏᴍ ᴊɪsᴜɴɢ's ᴏɴᴇsʜᴏᴛsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang