Hide n Seek - DD

508 32 1
                                    

Hide n Seek - DD
For Doyoung's Birthday at 4th December

















Doyoung memutar bolpoinnya untuk yang kesekian kalinya. Jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja dengan tidak sabaran. Sesekali matanya akan melirik jam tangannya dengan resah.

Kenapa pelajaran ini tidak kunjung selesai sih?

Lelaki bersurai merah itu mencebik kesal. Jika boleh ia ingin sekali melempar bolpoin yang ada di tangannya ke guru yang tengah menjelaskan di depan sana.

Tapi jangan, ia masih ingin mencari orang setelah pelajaran ini selesai. Ia tidak ingin berakhir di ruang BK karena sikap tidak sopannya. Tidak untuk kali ini.

"Kelas akan saya tutup, terima kasih"

Lelaki itu lantas buru-buru beranjak dan berlari keluar kelas. Tujuan pertamanya adalah ruang kelas XI IPA.

Pertama ia mengintip di jendelanya terlebih dulu, saat dirasa semuanya sudah aman. Ia mengetuk pintu yang kebetulan memang sudah terbuka.

"Permisi, Kak Yedam ada?"

"Ah, dia udah keluar dari tadi" Ini Asahi yang menjawab. Doyoung mengerucutkan bibirnya kesal, ia sudah menduga akan seperti ini. Ia berterima kasih sebelum kembali berjalan.

Ia sudah bertekad akan mencari kekasihnya itu sampai mereka bertemu lagi. Meskipun ia tau kakak manisnya itu akan menghindarinya nanti.

Yedam menghela nafas lega setelah ia berhasil keluar dari kelasnya dan tidak terlihat oleh Doyoung tadi. Kini ia berada di sekitar kantin dengan Jisung yang kebetulan ia tarik paksa tadi.

"Sebenarnya kau kenapa sih?" Jisung bertanya, ia menatap si manis dengan heran pasalnya ia seperti cemas sejak jam mulai bergulir mendekati jam istirahat tadi.

"Tapi Jisung diem yaa" Jisung mencibir. Yedam ini sedang berusaha memakai jurus puppy eyesnya untuk meluluhkan hati si Park tersebut.

"Aku mau ngambek sama Doyoung, makanya aku ngehindarin dia dulu" Jisung memijit kepalanya bingung. Ia rasa lelaki ini sama saja seperti kekasihnya yang hobi ngambek. Ah gak tau dah, dominan kayak dia mah serba salah.

"Eh itu Doyoung" Jisung belum sempat menoleh, tubuhnya langsung digunakan Yedam untuk bersembunyi dari lelaki bersurai merah yang baru saja lewat untuk masuk ke kantin.

Sumpah, Jisung heran kok adik kelasnya itu bisa tidak melihat keberadaan Yedam yang jelas-jelas ada di belakangnya.

"Ayo pergi lagi, Sung!" Pemuda Jakung itu langsung ditarik lagi oleh Yedam untuk pergi dari sana.

#PrayforPark Jisung

"Aduhhh, Kak Yedam dimana sih???" Doyoung sepertinya sangat frustasi untuk mencari keberadaan kesayangannya. Ia mengacak rambut merahnya dengan frustasi sebelum mendengus pelan.

Ia sudah ke kantin dan hasilnya nihil, ia juga sudah mencoba ke ruang musik karena jika pemuda manis itu tidak ke kantin pasti ia kesana. Ternyata juga tidak ada.

Haruto bertemu dengannya di tengah jalan, tapi lelaki kelahiran Jepang itu malah mengejeknya. Ngomong-ngomong Haruto sudah tau jika Yedam kemarin ngambek kepadanya karena ia telat memberi makan kucing kesayangan si Bang.

Ingin rasanya Doyoung mengumpati semuanya. Tapi ia tidak ingin mencari mati juga di hadapan kekasihnya.

Tidak ada yang tau apa kekasihnya akan memenggal kepalanya jika ia mengumpati kucing tersebut kan?

"Kau sudah coba ke taman?" Tanya Haruto. Doyoung langsung memasang wajah cerah, tapi kemudian ia kembali manyun begitu ingat hal itu sedikit tidak mungkin mengingat yang lebih tua lebih suka menghabiskan waktu di dalam ruangan.

Random Treasure ShipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang