Pacaran Dalam Diam

32 7 10
                                    

Aku dan Mahda tidak pernah tahu kapan tepatnya kami merayakan anniversary. Jika melihat ke belakang ketika Mahda pulang dari Spanyol adalah momen dimana Aku menyatakan cinta kepadanya Untuk yang kesekian kali.

Dia pun tidak menjawab secara gamblang bahwa dirinya menerima cintaku, tetapi dari caranya menatapku, dari cara dia menggenggam tanganku, dari cara kami berinteraksi Aku yakin bahwa hubungan yang kami jalin ini adalah hubungan yang paling indah. Sejak saat itu dia menjadi milikku, Ah tidak tidak, Mahda menjadi milikku sejak aku mulai merasa menyukainya.

Untuk itulah tidak pernah ada anniversary di antara kita, karena jujur aku lupa kapan tepatnya Aku menyatakan cinta kepada perempuan ini.

Selama menjalin hubungan dengan Mahda aku sangat menjunjung tinggi kesetiaan. Ketika dia jauh di Spanyol, aku mampu menjaga diriku untuk tidak pernah melihat perempuan lain, selalu menjaga diri agar tidak pernah berinteraksi dengan siapapun kecuali teman teman dekat seperti Christina dan Airin.

Stuck With You yang dinyanyikan oleh Ariana Grande dan juga Justin Bieber mengiringi perjalananku menuju tempat di mana malam ini adalah malam pembukaan, serta ke pengumuman resmi project duet Andreas Malldika dan Elvionna Senja.

Mas Aryo terlihat sibuk menerima telepon, yang terus-terusan berdering. Sementara aku lebih memilih untuk mengikuti alunan musik yang menyertai perjalanan kami. Sejak saat itu, malam di mana Aku dan Mas Aryo bertengkar hebat kami tidak saling bicara. Dia bekerja secara profesional, tidak ada basa-basi, sama sekali tidak melarangku untuk melakukan hal-hal yang biasanya dia larang. Jujur ini membuatku sedikit bisa bernapas.

Fans serta para pemburu berita sudah berkerumun di halaman gedung, Seperti biasa aku harus mulai memakai topeng, tersenyum dihadapan semua orang. Aku harus berjalan di karpet merah, di sisinya dibatasi dengan pembatas agar para fans dan juga wartawan tidak bisa menjangkauku.

Ada banyak sesi wawancara yang harus aku ikuti sebelum acara, menjawab semua pertanyaan sama tentang teman duet yang sampai saat ini masih harus dirahasiakan. Pengumuman sebentar lagi akan dimulai, aku mulai menyanyikan lagu, lagu kami, aku dan Senja.

Lirik lagu cinta yang aku bawakan membuat seisi gedung pertunjukan hening. Aku sangat menjiwai lagu ini, mataku terus bergerak menyusuri bangku penonton. And got it, aku menemukan dia. Mahda, dengan balutan dress biru dongker membawa buket bunga tulip. Dia tersenyum manis dan aku bisa melanjutkan pertunjukan dengan hati lega.

Di menit berikutnya, Senja mulai menyanyi, sosoknya memang belum terlihat tetapi antusias para penonton begitu menggila, tepuk tangan dan sorakan begitu riuh terdengar. Aku mau ulurkan tangan, menyambut Senja yang datang dari backstage, kami menyanyikan lagu cinta itu bersama-sama. Menjiwai seakan kami adalah benar-benar pasangan kekasih yang tengah dimabuk Cinta.

Melihat ke arah penonton adalah hal yang aku lakukan berkali-kali, Mahda tersenyum dengan manis. Aku tahu bagaimana perasaannya, Karena itulah yang aku juga rasakan ketika dia menari dan berinteraksi dengan rekannya.

Inilah pekerjaan kita, yang mana kami harus bisa menjaga perasaan kalau orang yang kita cintai bekerja dengan orang lain.

Seorang crew menghampiriku dan membisikkan sesuatu, aku mengerti sebelum konferensi pers dimulai aku menyelinap ke belakang. Di sana ada Rey dan Mahda. Dia datang berdua, orang-orang yang melihat mungkin akan menyangka keduanya adalah sepasang kekasih.

"Sorry, gue kepaksa bawa cewek lo kencan," gurau Rey seraya berbisik. Aku hanya tertawa ringan.

"Apaan sih bisik-bisik," protes Mahda.

"Susah banget hubungin, kamu." Aku keluhkan apa yang ada dalam hatiku, Mahda tahu nggak ya kalau sebenarnya aku tuh sangat merindukan dia.

"Maaf," ucapnya. Kemudian buket bunga tulip itu dia serahkan, buket yang berbeda dengan jumlah sama seperti yang aku berikan kepadanya.

The Last SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang