"Setelah pulang ke Thailand kau berencana untuk melakukan apa, Ja?" Tanya alex.
Brandon menyomot kentang goreng milik Alex, "mau keliling dunia pasti."
"Sok tau lo!" Alex menyentil kening sohibnya itu cukup keras, membuat sang empu mengaduh.
"Sakit anjing!"
"Mulut lo babi." Leo yang mulai berbicara membuat mereka berdua berhenti bertengkar.
"Rencananya apa ya? nerusin perusahaan papa, nikah, punya anak, udah."
Semua yang ada disana dibuat melongo atas jawaban Ja barusan. Bagi mereka, fikiran sesimpel itu hanya diperuntukkan untuk orang-orang kaya saja.
"Wah, gila! emang lo udah punya calon, Ja? atau jangan-jangan... lo dijodohin!" Tebak Earth menggebu-gebu.
"Nggak, aku bahkan udah tunangan. Sebenernya dari lama pengen ngomong ini ke kalian, tapi lupa mulu." Jawab Ja dengan cengiran tidak berdosanya.
"Cantik gak Le?" Tanya Alex kepada Olle.
Olle mengangguk. "Cantik banget woy, coba aja belum di lamar udah gue embat duluan." Brandon tertawa,
"udah pikun aja, lo itu masih muda. Masa udah punya tunangan gak bilang-bilang ama kita,"
Olle tertawa, "mikirin skripsi mulu solanya, makanya lupa."
"Bisa aja kamu." Ja menepuk pelan bahu Olle sembari terkekeh.
"Oh iya, kalean nanti malem mau ke nganu gak?" Pertanyaan Brandon mengundang sejuta tanya sohib-sohibnya.
"Nganu apaan? ngomong yang jelas, udah tau temen-temennya kayak dajjal, otaknya gak beres. Eh malah anu anu, apaan goblok?!" Alex memelototi Brandon.
"Emang dasarnya otak lo doang yang ngeres, yang laen gak ada yang protes tuh."
"Wah nyari gara-gara lo Don?!."
Olle melerai, "Don, lanjutin anu apaan?"
"Gue lupa namanya, emm apa ya? yang tempatnya gede ada lampu kelap-kelip, musiknya jedag-jedug."
Mereka berempat menggeleng lelah menghadapi Brandon, "itu namanya bar goblok!" Ucap mereka bersamaan.
"Oh iya, ya.."
____
20 Desember 2019, Los Angles
Sore ini, Ja mendapat pesan dari salah seorang teman perempuan satu fakultasnya. Perempuan ini cukup dekat dengan Ja, makanya Ja tidak menolak untuk bertemu.
"Halo, ingin bertemu dimana?"
"......."
"Hm, tunggulah aku akan segera datang. Kau datang sendiri?"
"......."
"Baiklah, baiklah, aku akhiri panggilannya sekarang."
Tut tut tut
Ja tidak suka terlambat, maka dari itu dia segera memakai jaket yang tersampir di lemari kemudian bergegas pergi. Tempat yang mereka sepakati, sedikit jauh dari apartemen Ja.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, ia akhirnya sampai. Keluarnya Ja dari dalam mobil membuat banyak orang disana melihat kearahnya. Kaca mata hitam yang bertengger di telinganya itu membuat Ja semakin keren.
Tapi dia tidak terlalu memperdulikan hal itu. Ja kemudian melihat kesekeliling, berjalan santai menuju meja pesanannya.
"Dia belum datang?" Tanyanya pada seorang pelayan, pelayan itu menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With You | Jafirst [END]
FanfictionBertemu pujaan hati setelah sekian lama berpisah. Bukankah seharusnya saling menuangkan rasa rindu? Namun, apa yang terjadi pada pemuda manis bernama First ini jauh dari hal itu. Sang tunangan, Ja seakan tak memperdulikan dirinya semenjak kepulangan...