"First, kau ingin makan apa? katakan saja akan aku belikan." Ja bertanya dengan ceria, kepada Foy.
Foy menggeleng.
"Kau tidak lapar, First? sungguh? bagaimana jika istirahat dulu? akan ku pesankan kamar untuk kita. Tunggu..."
Ja mengambil ponselnya, beberapa saat terdengar ia sedang berbicara pada resepsionis hotel didekat cafetaria.
"Ayo!!" Pria ini meraih pergelangan tangan Foy dan mengajaknya pergi. Perempuan itu tersenyum penuh kemenangan, seakan rencananya telah berhasil.
Ya, Foy menyukai Ja sejak semester satu. Tapi ia sakit hati saat bertanya pada kakaknya mengenai Ja, Olle mengatakan bahwa Ja telah bertunangan.
Di tahun terakhir pujaan hatinya, Foy merencanakan sesuatu yang gila. Hal mengerikan yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Klek
Tit
"Lihatlah, aku pesan ruang Vip untuk kita. Aku tidak akan pulang ke apartemen nanti malam First." Ja membelai dagu Foy.
Pria ini mulai mengendus leher, wajah, bahkan rambut Foy. Liciknya, perempuan ini mengikuti semua yang dipakai First.
"Hmm bau peach ini membuatku mabuk First, aku benar-benar merindukanmu."
Bruk
Ja mendorong tubuh Foy ke atas kasur, menindihnya untuk waktu yang lama. Ada gejolak besar yang tertahan dibawah sana, Ja menarik nafas kuat.
"Huh, First.. aku ingin makan malamku sekarang. Boleh?"
Perempuan ini tersenyum sesaat, kemudian mengangguk. "Terimakasih First, aku mencintaimu." Setelahnya, Ja mengecupi bibir Foy.
Deg
"Apa yang akan Ja lakukan terhadap nong Foy?" Gumam Olle khawatir, saat ini dia berada di balik pintu kamar yang tidak benar-benar terkunci itu.
♥︎︎𝐋𝗈𝗏𝖾 𝐖𝗂𝗍𝗁 𝐘𝗈𝗎 ♥︎
Drrt drrt
Pria yang tengah tidur dengan tubuh telanjang bulat ini sepertinya terganggu. Tangannya berusaha meraih benda pipih yang berbunyi tersebut,
"Halo krub." Ucap Ja dengan suara serak,
'bpen yan ngai bang krub?'
Ja mengerjapkan matanya beberapa kali, mencerna suara siapa yang baru ia dengar dari seberang. Tangan yang memegang ponsel itu ia jauhkan dari telinga, untuk melihat nama penelpon.
"First?!"
Mendengar Ja membentak, First segera bertanya, 'ada apa Ja? kenapa?'
"Lantas siapa yang semalam bersamaku?" Gumam Ja lirih, kemudian netranya menelisik ke sekitar kamar.
Sebuah bra yang tergantung di lemari sudah membuat Ja tahu bahwa tadi malam bukanlah First. Ia diam sejenak, rasa bersalah tiba-tiba muncul.
'Jaaa!! kau dengar akuu?? halo krub? auh kau tidur lagii??'
"Mai krub, maaf First aku harus mengakhirinya dulu."
Tut tut tut
"Tidak, tidak mungkin! siapa? mengapa aku tidak dapat mengingatnya?! beraninya membuatku seperti ini!"
09.00
'Kau harus menerima akibatnya Ja!'
Foy menepuk bahu sang kakak, "mikirin apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With You | Jafirst [END]
FanfictionBertemu pujaan hati setelah sekian lama berpisah. Bukankah seharusnya saling menuangkan rasa rindu? Namun, apa yang terjadi pada pemuda manis bernama First ini jauh dari hal itu. Sang tunangan, Ja seakan tak memperdulikan dirinya semenjak kepulangan...