20.34

335 33 1
                                    

♥︎︎𝐋𝗈𝗏𝖾 𝐖𝗂𝗍𝗁 𝐘𝗈𝗎 ♥︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♥︎︎𝐋𝗈𝗏𝖾 𝐖𝗂𝗍𝗁 𝐘𝗈𝗎 ♥︎


Lelaki ini masih geming, ia sungguh tidak ingin berbicara dengan Ja sekarang. First marah, ia membenci dirinya.

"First, apa maksud ucapanmu tadi? kau marah padaku?" Ja menatap First khawatir.

"Sebaiknya kau pergi dulu biarkan First menenangkan fikirannya. Dia pasti masih terkejut."

Ibu First memohon pada Ja untuk tidak menemui First dahulu, demi kebaikan semuanya. Pria ini akhirnya mengalah, ia mengangguk kemudian pergi.

Sekarang tujuan Ja adalah tuan Suansri, ayahnya. Ia ingin meminta penjelasan mengenai ucapan First beberapa saat lalu. Ja hanya tau jika pria yang tertembak itu adalah buronan setempat.

Langkah lebarnya semakin dekat membawanya pada ruangan khusus dengan beberapa penjaga di luar, ia berhenti dan meminta izin untuk masuk.

"Aku ingin menemui Pho."

"Silahkan tuan."

Ruangan ini gelap, berbeda dengan terakhir kali saat ia masuk. Ja sedikit menyipit kearah cahaya redup pada jendela kecil yang ada disana. Nampak sang ayah berdiri sembari melihat kearah luar jendela.

"Pho krub?" Panggil Ja.

Tak ada balasan, bahkan orang itu seolah tidak peduli dengan kehadirannya. Ja mendekat, hembusan asap nikotin dari pria didepan sana semakin jelas terlihat.

"Apa Pho sengaja membunuhnya? pria tadi."

Pertanyaan tersebut akhirnya membuat pria paruh baya itu mau melihat ke arah putra sulungnya. Sorot matanya begitu tajam, aura dingin di ruangan itu semakin menjadi.

"Sekarang kau tidak percaya padaku? aku Pho mu Ja."

"Aku tau, tapi.."

Tuan Suansri menawarkan sisa nikotinnya kepada Ja, Ja menggeleng. Tapi, pria tua ini seperti memaksa, jemari yang terselip batang rokok yang masih menyala itu tetap tidak berpindah.

"Aku sudah lama tidak merokok Pho."

Tatapan itu sedikit berubah menjadi kemarahan. "Ja."

Terpaksa, Ja pun menerima sisa rokok tersebut. Dengan ragu, ia menghisapnya sesaat, lantas menghembuskan asap putih tipis ke udara.

"Aku hanya ingin bertanggung jawab nak, sampai sekarang Pho masih menyesal." Ungkapnya sembari melihat kesembarang arah.

Ja masih tidak mengerti, "apa yang Pho maksud? bertanggung jawab untuk apa?"

"Nai, adik dari novsamrong. Perempuan cantik penyuka mawar. Pho mengaguminya, Pho mencintainya."

"Pho selingkuh?" Spontan Ja.

Pria tua itu terkejut, "pho tidak selingkuh nak."

Ja marah, karena masih banyak yang ia belum ketahui tentang apa-apa yang terjadi di masalalu. Tangan Ja menjatuhkan puntung rokok itu, kemudian menginjaknya hingga mati.

Love With You | Jafirst [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang