Sekarat.

643 46 7
                                    

Hanya sebatas, bukan yang pantas.
Hanya sekadar, bukan yang berpendar.

-kata kita

♥︎︎𝐋𝗈𝗏𝖾 𝐖𝗂𝗍𝗁 𝐘𝗈𝗎 ♥︎

"Olle.. olle Pho, akhh."

Pria tua ini tersenyum bangga mendengar pengakuan sang putra. "Bagus, bagus kau mau jujur akhirnya."

"Bagaimana jika First diculik lagi seperti waktu lalu?! Aku takut Pho!"

Tuan Suansri mengelus surai Ja pelan, kemudian menghempaskannya kasar. "Jangan khawatir, dia aman. Lebih baik, khawatirkan kesalahan yang telah kau perbuat."

Setelah kode diberikan, beberapa penjaga itu melepaskan ikatan Ja, juga Foy. Wanita itu kini masih terdiam dengan wajah pucat. Foy masih tidak percaya atas apa yang telah disaksikannya berjam-jam lalu.

Door unlocked, tit

Smart yang baru saja datang segera merangkul tubuh Ja yang akan tersungkur itu erat, wajah tampannya jelas menyiratkan raut penat. "Pho, jangan sakiti Phi Ja lagi! maafkan dia.. Smart mohon."

"Baiklah. Tapi, Ja harus berada disini untuk seminggu-- Tuan Suansri menjeda kalimatnya.

tidak ada makan, tidak ada minum, tidak ada obat, dan siapapun dilarang untuk menemuinya." Lanjut pria tua ini dengan lantang dan berwibawa.

Lelaki disamping Ja menatap tidak percaya kearah sang ayah, "apa yang Pho lakukan?! apakah Pho ingin Phi Ja meninggal disini?"

"Smart.. tolong jangan membantah ucapan Pho jika tidak ingin hukumannya semakin berat, Phi baik-baik saja."

Smart bangkit, kemudian menghadap sang ayah dengan kecewa. "Dia kakak ku, dia anakmu Pho!"

Pria didepannya menepuk pundak Smart, "urus wanita itu untukku, entah mau kau apakan terserah padamu." Kemudian berlalu dari ruangan itu, menghiraukan apa yang Smart raungkan.

Smart memukul kepalanya sendiri cukup keras sebelum akhirnya mengumpat. "Oi shia ey!"

"Jaga ucapanmu Smart, dan tolong jangan melukai dirimu sendiri." Ucap Ja lirih.

Smart menyeret Foy tanpa ampun, seakan ingin melampiaskan kemarahnnya kepada Foy. Bahkan, ia tak sedikitpun melihat kebelakang juga menulikan telinganya agar tidak mendengar mohon dari wanita ini.

Foy jelas merintih kesakitan, cairan merah yang menguar dari tubuhnya membentuk gambaran indah dilantai-laintai marmer kediaman Suansri.

Seperginya Smart dan para penjaga itu dari sini, menyisakan Ja seorang diri. Beberapa saat kemudian pintu keluar tertutup dan diatur agar terbuka setelah satu minggu.

Door locked, set for one week. Tit

Detik berikutnya, tubuhnya jatuh kelantai. Rasa sakit ini tak dapat lagi ia tahan sebagaimana mestinya. Pandangan Ja perlahan mulai memburam, dan ia pun tak sadarkan diri.

♥︎︎𝐋𝗈𝗏𝖾 𝐖𝗂𝗍𝗁 𝐘𝗈𝗎 ♥︎

20.00

"Jangan lupa istirahat yang cukup dan makan yang teratur ya.." ucap perawat yang melepas infus dari tangan First. Lelaki ini hanya membalasnya dengan anggukkan kecil.

Atensinya teralih pada box bayi disebelah brankarnya, First terlihat antusias ingin melihat. "Sawadde krub.." jari First menoel pipi bayi itu bersemangat.

Love With You | Jafirst [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang