Beranjak dewasa angin kehidupan membawaku untuk melangkah seperti musafir.
Aku tak tahu dimana kemana aku harus singgah.
Berisitirahat dari masalah hidup yang tak seorangpun tau.
Memendam semua masalah yang tak pernah bisa aku atasi sendiri.
Tetapi bagaimanapun aku tetaplah sendiri.
Sendiri.
Tanpa seorangpun mengerti.
Lalu kau datang.
Kau yang sama seperti yang lainnya.
Atau justru kau yang sangat berbeda dengan yang lain nya.
Kau datang ketika senjaku telah redup.
Kau pergi kala Purnamaku belum penuh seutuhnya.
Singgah namun tak sungguh.
Lalu kita akan terbiasa.
Terbiasa tanpa kabar.
Terbiasa tanpa rindu.
Dan perlahan kita akan terbiasa untuk saling melupakan.
Berakhirlah jika memang harus berakhir.
Aku akan mengatasi rasaku sendiri.
Karena memang bukan aku tempatmu pulang.
Menjadi rumah untuk orang yang tak ingin pulang adalah kesalahan.
Bahkan dibandingkan kepergianmu senja jauh lebih paham cara berpamitan.
Cukup sudah kita membuang-buang waktu.
Meskipun bersamamu adalah membuang-buang waktuku yang paling aku nikmati.
Tapi cerita kita telah selesai.
Dan di akhir cerita kamu hanyalah orang asing yang mengetahui semua rahasiaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Perjalanan
PoetrySetiap yang dilalui hanya akan menjadi masa lalu dan berakhir. Dan setiap cerita akan lebih menarik ketika kita tak pernah tau akhirnya.