PART 8

1.5K 94 5
                                    

Tanpa berlama-lama lagi..... cekidot

Hana.

Dull..

Set....

###########################################

"Kalian, bawa dia ke rumah sakit. Biar Nayla gue yang anter" setelah insiden tadi, Arion menelepon teman-teman nya dan sekarang mereka akan membawa fajar ke rumah sakit.

"Oke Yon"

Arion menyuruh Nayla naik ke motor nya. Sebelum itu Nayla sempat membantah namun dengan segera Arion menakuti bahwa bisa saja geng tadi datang lagi.

"Rumah Lo dimana?!" Teriak Arion yang saat ini sudah mengendarai motornya.

"Apa?!" Arion menghela napas sebelum mengulangi pertanyaannya lebih keras.

"Di perumahan baru nomor 6!!" Arion mengangguk dan memacu kuda besi itu lebih cepat.

"Arion jangan kenceng-kenceng! Lala takut!!" Arion tak perduli dan meraih tangan Nayla guna memeluknya lebih erat, tak perduli belanjaan Nayla terhimpit.

"Ish....dibilangin malah ngeyel!" Gerutu Nayla yang bisa didengar Arion.

Setelah cukup lama mereka menempuh perjalanan, akhirnya motor Arion berhenti di salah satu rumah minimalis modern tempat tinggal Nayla.

"Arion makasih udah tolongin lala sama mas Fajar. Tapi mas Fajar nggak papa kan?"

"Lo udah tanya tiga kali dongo! Si ketos itu gak bakal kenapa-kenapa. Burun masuk!" Titah Arion

"Kelas Arion dimana? Katanya satu sekolah sama Lala" Arion tersenyum miring. Lalu ia menjawab dimana kelasnya.

"Oke,besok Lala ke kelas Ario. Lala mau kasih sesuatu"

"Gak usah, besok traktir gue makan di kantin" ucap Arion. Nayla menyetujuinya karena itu sebagai ucapan terimakasih sebab Arion baru saja menolongnya.

"Gue balik" Nayla mengangguk menatap Arion yang memakai helm nya dan melesatkan motornya meninggalkan rumah Nayla.

Setelah memastikan Arion hilang dari pandangannya, Nayla masuk ke dalam rumah namun ia tak melihat kehadiran bundanya.

"Bunda lembur kali ya" gumamnya sambil berjalan ke dapur.

Ia akan membuat salad buah lima box. Satu box untuk Arion, dua box untuk Fajar dan sisanya untuk Wildan dan teman-temannya.

Cukup lama ia berkutat di dapur sampai akhirnya salad buah buatannya jadi. Ia menaruhnya di kulkas dan langsung pergi membersihkan diri  bersiap untuk tidur setelah sebelumnya membereskan kekacauan dapur.

•••••••••••••••••••

Pagi ini Nayla berangkat bersama bundanya dan jangan lupakan paper bag yang ia pegang erat-erat.

"Nanti minta maaf sama Fajar ya nak, bunda titip salam juga....makasih udah selametin anak bunda" Nayla mengangguk. Bundanya sudah tau semuanya karena pagi tadi Nayla menceritakan semuanya.

"Nanti bunda lembur lagi?" Tanya Nayla sebelum turun dari mobil untuk masuk ke dalam sekolah.

"Iya, maaf ya nak....toko akhir-akhir ini rame pembeli. Rencananya bunda mau tambah karyawan biar nggak keteteran, dan biar bunda gak perlu ninggal kamu dirumah sendirian" Nayla mengangguk mengerti. Bundanya kerja keras demi mencukupi kebutuhannya apalagi biaya sekolah disini lebih mahal dari di Jawa.

DEVVADA RAJA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang