Part 3

12.8K 602 5
                                    

Gio POV

Paling males kalau udah hujan begini nih, harus banget pake mantel ya? Aku paling benci kalau harus ribet begini. Aku membuka helm yang sekitar setengah jam menutupi rambutku, yang telah aku tata sedemikian rupa tadi saat selesai sholat subuh.

Dan sekarang jadi berantakan gitu aja karena hujan.

Aku merapikan sebentar rambutku, lalu menulusuri keadaan parkiran sekolah yang terlihat masih sepi. Namun pada akhirnya pandanganku terhenti pada satu titik. Seorang anak murid perempuan yang akhir-akhir ini kupergoki sedang memperhatikanku. Aku tertawa mendengus, dasar remaja.

Tapi entah kenapa dia itu.....manis. Apalagi saat kemarin, secara tidak sengaja aku mendengar suara ngebass dari salah satu teman perempuannya. Disitu temannya mengakatan, kalau wajah si anak murid ini memerah? Aku menatapnya sekilas. Dan benar saja, bahkan dari jarak tempatku duduk kemarin, terlihat jelas pipinya sedikit merona. Sungguh, lucu! Dan saat itu juga kami eye contact. Dia dengan kikuk mengalihkan pandangannya dariku.

Aku tersenyum menggeleng memikirkannya. Ku akui, dia hebat. Sudah berhasil membuatku tersenyum dua kali dalam waktu singkat di pagi mendung ini. Padahal tadi aku sedang benar-benar kesal. Tapi sebentar, tadi dia terlihat sedang memasuki gerbang sekolah dengan seorang cowok, siapa cowok itu? Apakah kekasihnya?

Hah! Aku ini kenapa!

Anna POV

Aku mengkebaskan rokku yang sedikit basah karena hujan. Lalu menyerahkan jaket yang kupakai pada kakakku.

Begini nih, yang bikin mager buat sekolah. Dingin-dingin begini enaknya tuh berduaan sama kasur.

"Udah kak? Ayo, keburu bel." Aku menarik ujung jaket kak Wildan, lalu berlari kecil menuju gerbang sekolah. Namun langkahku seketika terhenti sejenak, saat aku melihat guru yang akhir-akhir ini menarik perhatianku.

"Heh! Ayo! Kenapa malah diem di situ?" Lamunanku buyar saat kak Wildan menyentakku pelan.

"E-eh iya."

Aku memasuki gerbang sekolah dengan senyum yang tak kunjung lepas. Cara dia merapikan rambutnya tadi...AAAKK COOL!

"Ngapain lo senyam senyum gitu?"Kata Kak Wildan setelah mensejajarkan langkahnya dengan langkahku

"Nggak kok gapapa hehe" jawabku sambil terkekeh

"Jangan bikin gua malu dah jalan disebelah lo. Mau ditaro dimana muka gue nanti jalan sama cewek gaje yang sukanya senyum senyum sendiri begini " Katanya sok dramatis sambil merangkul bahuku.

Aku hanya mendengus dan memilih untuk diam karena kalau aku tanggapi malah bisa merusak mood pagi ini.

Author POV

Tanpa Wildan dan Anna sadari dibelakang mereka ada si guru olahraga yang sedang memperhatikan mereka sambil melipat tangan didepan dada.

"Oh dia sudah punya pacar,tapi ngapain masih melihat lihat keorang lain?" Gumam Gio sambil berjalan menuju ruang guru yang ada disebelah kanannya.

*

*

*

*

*

*

*

Hari ini SMA Avencias pulang cepat karena guru-guru sedang rapat untuk membahas Ujian Nasional. Tetapi Anna dan teman-temannya masih dikoridor sekolahnya sambil berbincang-bincang.

Tiba tiba datang satu pria tampan yang cukup populer disekolah karena dia merupakan ketua ekskul taekwondo dan juga anak murid kelas XII IPA 1 yang terkenal dengan muridnya yang pintar-pintar. Namanya Denny.

"Ann,bisa ngomong sebentar?" Tanyanya saat sudah sampai didepan Anna yang sedang duduk sambil menautkan alisnya bingung. Dia tidak kenal dengan pria yang berdiri dihadapannya ini bahkan mengobrol saja sebelumnya tidak pernah.

"Oh iya kak ada apa?" Jawab Anna sambil tersenyum ramah

Lalu kakak kelas itu berlutut didepan Anna sambil mengeluarkan sesuatu dibalik punggungnya. Dua tangkai bunga mawar yang sangat cantik digenggamnya dengan yang berwarna merah ditangan kanan dan yang berwarna putih ditangan kirinya.

"Aku tau kamu pasti bingung kan kenapa tiba tiba aku begini? Tapi Ann,jujur aku udah mulai suka sama kamu sejak ngeliat kamu dilapangan pas lagi di MOS. Semenjak itu juga aku sering memperhatikan kamu dari jauh tapi aku tidak pernah berani mencoba mengobrol denganmu bahkan untuk berdiri didekatmu saja susah. Aku tahu ini tidak romantis tapi, kamu mau gak jadi pacarku? Kalo kamu mau tolong ambil bunga yang merah ini,tapi kalo tidak ambil yang putih"

Anna terlihat sangat bingung harus menjawab apa sedangkan teman-temannya sedang melihat kearahnya sambil bercie-cie ria.

"Maaf kak tapi aku gak bisa. Kita gak pernah saling kenal sebelumnya bahkan mengobrol pun gak pernah. Aku gak bisa nerima orang yang gak aku kenal kak,maaf kalau perkataanku ada yang menyinggung" Kata Anna mantap

Sambil mengambil bunga yang berwarna putih.

"Ya aku tahu,maaf kalo mengganggu ya" jawabnya lesu sambil berdiri lalu pergi meninggalkan koridor.

Gio POV

Hari ini sangat melelahkan,setelah mengajar 2 kelas tadi siang aku harus mengurus perkelahian antara dua orang murid laki-laki saat pelajaranku sedang berlangsung. Dan kalian tahu apa masalahnya?wanita! Mereka memperebutkan ketua kelas VIII-B yang merupakan salah satu anak dari daftar "black list" ku karena tingkahnya yang lebay.

Aku mengenakan mantel lalu mengambil tasku yang tergeletak diatas meja. Rasanya sudah tidak sabar untuk merebahkan tubuhku diatas kasur empuk yang ada dirumah,pasti semua rasa lelahku akan hilang.

Saat sampai didepan pintu keluar aku melihat ada seorang pria sedang berlutut didepan wanita yang sedang terduduk dikoridor. Penasaran akhirnya aku keluar lalu memperhatikan mereka dari jarak yang sebenarnya tidak terlalu jauh tetapi aku bisa tidak terlihat karena ada pot tanaman didepanku yang bisa mebyamarkan keberadaanku.

Oh dia siswi yang sering kupergoki sedang memperhatikanku! Tapi sedang apa pria didepannya sambil memegang dua mawar gitu? Apa dia yang tadi pagi digerbang bersamanya?ah tapi mereka terlihat berbeda.

"Aku tau kamu pasti bingung kan kenapa tiba tiba aku begini? Tapi Ann,jujur aku udah mulai suka sama kamu sejak ngeliat kamu dilapangan pas lagi di MOS. Semenjak itu juga aku sering memperhatikan kamu dari jauh tapi aku tidak pernah berani mencoba mengobrol denganmu bahkan untuk berdiri didekatmu saja susah. Aku tahu ini tidak romantis tapi, kamu mau gak jadi pacarku? Kalo kamu mau tolong ambil bunga yang merah ini,tapi kalo tidak ambil yang putih"

Astaga anak muda,berlebihan sekali kata katanya. Aku melihat gadis itu memasang raut bingungnya yang terlihat sangat imut dimataku. Ah apalagi nih pikiranku!

"Maaf kak tapi aku gak bisa. Kita gak pernah saling kenal sebelumnya bahkan mengobrol pun gak pernah. Aku gak bisa nerima orang yang gak aku kenal kak,maaf kalau perkataanku ada yang menyinggung"

Wah ditolak,seketika aku langsung tersenyum saat mendengar perkataannya tadi. Benar benar yakin tanpa ada keraguan. Setelah itu aku memilih untuk pulang saja karena langit sudah kembali mendung dan lega karena dia menolak pria tadi.

Sebenarnya aku tidak tahu apa pentingnya dia menolak ataupun tidak,tapi perkataannya tadi membuat moodku kembali naik dan rasa lelahku berangsur hilang.

《《《《《》》》》》

Thanks selina udah bantuin bikin part yang ini~~

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang