Part 19

5.1K 188 22
                                    

"Aku duluan ya mba sampai ketemu besok!"

Suara ceria Anna mengisi keheningan diruangan itu. Akhirnya tugas dia hari ini selesai dan bisa pulang tepat waktu tidak seperti hari-hari sebelumnya. Anna melangkahkan kakinya keluar dan melihat seorang Ibu yang sudah tidak asing lagi untuknya. Dengan cepat Anna menghampiri Ibu itu dan menyalimi tangannya.

"E.. mamanya priska, lagi apa disini?" Tanya Anna canggung

"Sudah lama tidak bertemu ya Anna, ada yang mau tante bicarakan. Apa Anna ada waktu?" Tanyanya lagi sambil menatap harap kepada Anna. Anna pun meng'iya'kan Mama dari sahabatnya dulu itu dan pergi ke Café yang ada di depan tempat magang Anna.

















Priska POV

Aku baru terbangun dari tidur lelapku. Entah kenapa hari ini aku bisa tidur dengan lelap tanpa mengalami gangguan apapun. Kurasakan bibir dan tenggorokanku kering karena memang sejak mama pergi tadi aku belum minum sama sekali. Kupaksakan tubuhku untuk bergeser mendekat ke meja disamping kasur agar bisa mengambil segelas air.

'Akhirnya dapat...' dengan susah payah akhirnya aku mendapatkan gelas itu. Tugas terakhir adalah mengangkat gelas itu dan mendekatkannya ke mulut ku. Ah sakit itu merepotkan juga ternyata! Aku jadi merasa kasihan kepada mama yang sudah aku repotkan selama sakit. Dengan tangan yang gemetar aku mengangkat gelas itu dari atas meja tetapi tiba-tiba ada tangan yang membantuku mengangkat gelas itu. Aku pun menoleh kearah orang itu dan sangat terkejut.

"A..Anna?" Tanyaku sambil masih melihatnya tidak percaya

"Hai priska,apa kabar?" Jawab Anna sambil tersenyum kearahku. Apa akhirnya aku menemukan titik cerah dalam masalah ini?

"Tapi kamu bagaimana bi-"

"Yaampun Ka kok jadi kurusan gini sih jelek tau ga!" Potong Anna sambil bercanda kepadaku. Aku yang masih dalam keadaan kaget pun hanya bisa melihat sahabatku itu sambil mematung. Anna menghela nafas dalam. Dia membantuku untuk kembali bersandar ke kasur dan segera duduk ditepi kasur ku.

"Maaf, gak seharusnya gue gini ke lo Ka. Sahabat gak seharusnya diem-dieman gini" mulai Anna. Hatiku terasa seperti tersayat mendengar Anna berkata seperti itu. Kenapa dia yang meminta maaf? Aku yang salah selama ini!

"Nggak Na, wajar lo ngediemin gue selama ini. Emang tingkah gue yang kelewatan, kelakuan gue gak pantes sama sekali buat disebut sahabat sama lo." Ucapku tertunduk sambil menangis.
"Iya kelakuan lo selama ini emang kelewatan ke gue!" Ucap Anna dengan suara yang naik satu oktaf. Aku pun menatap wajahnya takut.

"Tapi yang namanya sahabat harusnya saling mudah memaafkan. Makanya, janji sama gue jangan kayak gitu lagi ya Ka?" Sambungnya. Aku langsung bangun dan memeluk sahabatku ini.

"Iya Na gue janji. Makasih banget ya Na lo baik banget sama gue padahal kesalahan gue ke lo itu udah besar banget.." Ucapku. Anna membalas pelukanku dan akhirnya masalah kami pun selesai.

Author POV

Terlihat seorang wanita sedang mengintip dari celah pintu kamar anaknya dan melihat kedua sahabat itu yang akhirnya berdamai atas masalah mereka selama ini. Dengan senyum yang merekah ia pergi meninggalkan kamar itu dan berniat untuk tidak mengganggu mereka.

Kehidupan mereka pun kembali seperti semula tanpa adanya masalah lagi. Kejadian kemarin seperti tamparan keras ke hubungan mereka sehingga membuat Anna dan Priska semakin menjadi sahabat sejati. Sedangkan Gio? Ia pergi entah kemana menghindari semua masalah yang sebenarnya sudah selesai ini.
















1 TAHUN KEMUDIAN

Terlihat lapangan sekolah sudah ramai oleh siswa-siswi mengenakan jas dan kebaya yang sedang merayakan kelulusan mereka. Semuanya sudah dihias dengan indahnya dan tidak terlihat seperti biasanya. Lampu sorot dipasang dan diarahkan kearah panggung yang sedang menampilkan band sekolah, dengan bunga-bunga yang menghiasi juga disekitarnya.

"Woi sini kita foto dulu!!" Panggil Wildan ke adiknya Anna dan kelima sahabatnya.

"Apaan si kak yang lulus siapa yang heboh siapa!" Ketus Anna dan diikuti tawaab dari teman temannya. Kakak adik ini memang sudah biasa dikenal 'sulit akur'

"Udah sini ah lama kapan lagi foto sama senior cogan" Balasnya sambil menunjuk kearah kamera. Yang lain pun mengikutinya dan tersenyum kearah kamera.

"Ah.. akhirnya kita lulus juga ya" Kata Syifa

"Iya, gak berasa loh kita udah sekolah disini udah 3 tahun huhu" Jawab Naomi

"Apa sih kalian lebay banget kayak yang gak bakal ketemu lagi aja" Timpal Priska.

"Tau orang kita satu univ juga dasar lebay" Kata Mika sambil tertawa.

"Oh iya Na, si Ilyas masuk ke SMA mana?" Tanya Celly

"Dia masuk SMA Tera. Kenapa tiba tiba nanyain? Suka yaa" ledek Anna dan diikuti juga sorakan dari anak yang lain.

"Ih enggak apaan sih kan nanya aja masa gaboleh sih yeee" Bela Celly. Yang lain pun hanya bisa menatapnya dengan tatapan geli atas alasan yang dibuatnya.

Wildan dari kejauhan tersenyum sambil melihat kearah adiknya dan teman-temannya yang sedang terlihat sangat bahagia itu. Lalu tiba-tiba fokusnya teralihkan ke Priska yang sedang tertawa juga.

'Cantiknya..pake kebaya lagi--EH LO MIKIR APAAN DAN!'

Wildan langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan langsung mengalihkan pandangannya dari Priska. Ia memerhatikan keadaan diluar dengan banyak orang yang sedang berlalu-lalang. Sekilas ia melihat wajah yang sangat dikenalinya sedang memerhatikan kearah sekitar adiknya.
Ia menyipitkan matanya dan terus memperhatikan orang itu. Dengan tatapan malas Wildan menghampiri pria berjas itu. Karna terlalu fokus memperhatikan Anna pria berjas itu bahkan sampai tidak menyadari bahwa Wildan sudah ada disampingnya.

"Ngapain lo disini?"






My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang