Part 12

8.9K 316 2
                                    

Gio POV

Ah malem-malem gini enaknya ngapain ya? Enaknya sih telfonan sama pacar. Ah tapikan pacar juga gak punya. Sedihnya hati mas, hayati hiks.

Aku mengecek bbmku, ini kenapa banyak sekali yang menginvite, sih. Kenal juga nggak. Eh tapi bentar, ini namanya kayak kenal. Dua anak ini.

Anna.

Priska.

Oh ini, tunggu, Anna? Anna yang gebetan baruku itu? Eh ini serius? Waaaaa akhirnya aku tidak perlu susah susah mencari pinnya. Tanpa diminta datang juga haha. Baiklah, langsung aku accept. Haha.

Tapi ini, Priska? Oh dia bukannya temannya itu, ya? Ah accept juga, deh. Dia sudah banyak membantuku untuk dekat dengan murid kesayanganku, Anna. Haha.

Ya walaupun tadi sore aku telah dibuat malu olehnya, berbohong kalau aku dipanggil oleh kepsek. Padahal ada juga tidak si kepsek sekolahku itu. Untunglah. Walau aku menjadi pusat perhatian guru guru di ruangan tadi, hft.

Yap, sukses!

Anna is already in contact.

Priska is already in contact.

Mereka ini kompakan sekali. Ah apa aku chat mereka? Yaaa terlebih dahulu, Anna sih. Haha.

Wait,

Anna memasang PM greet. Apakah itu untukku? Ah aku tidak begitu yakin.

Baiklah, aku ping saja dia.

Gio:

PING!!!

Anna:

Eh, iya pak?

Gio:

Jangan panggil saya, pak bila sedang berdua. Kakak saja.

Anna:

Hmm.. okey.

Gio:

Kamu sedang apa?

Anna:

Sedang, hmm chat aja.

Gio:

Dengan siapa?

Anna:

Dengan, kakak aja. Hehe. Kakak sendiri, sedang apa?

Gio:

Oh, ini sedang membereskan hasil tugas anak anak.

Anna:

Oh, apa Anna ganggu?

Gio:

Tentu saja tidak. Tapi, lebih baik kamu tidur. Sudah malam.

Anna:

Baiklah, Anna juga sudah mengantuk. Hehe, night.

Gio:

Ya, malam. Nice dream, ya.

Anna:

Hehe, ya. Makasih.

Gio:

Kapanpun untukmu, An.

Aku menyudahi acara chat singkatku dengan Anna yang berdampak besar pada jantungku. Astaga, baru kali ini aku chat dengan perempuan segugup ini. Padahal dulu tidak.

Tapi intinya aku senang, haaaah akhirnya aku bisa berbicara dengannya. Aku rindu. Padahal baru tadi sore aku bertemu dengannya, huh ada ada saja.

Dan sekarang waktunya menunggu Priska menchatku. Ah itu juga kalau dia mau. Kalau tidak? Masa aku yang mulai, nanti dia kegirangan lagi.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang