Part 16

8.4K 316 8
                                    

Author POV

"Maaf saya harus ketemu Anna sekarang" ucap Gio menatap serius Wildan. Dia berusaha menghilangkan kegugupannya dengan mengepalkan tangannya sehingga terlihat memerah jika dibuka.

"Masih punya muka lo kesini?" Jawab Wildan sinis sambil bersandar di sisi pintu dan bersidekap dada

"Semuanya cuma salah paham,tolong beri saya kesempatan untuk ketemu sama dia" kata Gio bersikukuh ingin bertemu dengan Anna. Dia sekarang benar-benar merasa bersalah dengan gadis itu karena selalu saja mempermainkan perasaannya. Dia memang bodoh,tapi akan lebih bodoh lagi jika melepaskan Anna begitu saja(lagi).

"Apa? Salah paham? Tunggu disini dan kita bakal liat apa itu salah paham. Jangan masuk!" Wildan lalu bergegas menuju kamarnya dan mengambil map berwarna coklat yang tergeletak diatas nakasnya. Dengan gerak cepat dia kembali ke depan pintu untuk menemui orang yang terus menerus membuat adiknya sedih itu.

"Nih liat!" Ucap Wildan sembari memberikan map itu ke Gio.

"Jauhin adek gue dan jangan ganggu dia lagi! Enek gue ngeliat orang sebusuk lo! Makan tuh salah paham" bentak Wildan sambil menutup pintu dengan keras sehingga menimbulkan suara dentuman pintu yang cukup memekakkan telinga.

Beberapa detik pandangannya terpaku pada pintu yang ada di hadapannya karena sedikit terkejut akan perkataan kakak Anna yang merupakan 'pelancar' hubungan antara Gio dan Anna. Lalu pandangan matanya beralih pada map coklat yang berada di tangannya dengan sedikit lusuh akibat cengkraman keras dari Wildan saat membawanya tadi.

'Sebenarnya apa ini?'  Tanya Gio dalam hati dan perlahan membuka pengait yang ada didepan map tersebut yang berbentuk dua bulatan berjajar atas bawah dengan seutas tali sebagai pengikatnya. Dengan rasa penasaran yang amat tinggi ia menyelesaikan lilitan tersebut dan langsung mengeluarkan sesuatu yang ada didalam sana.

Gio POV

Saat aku buka map yang cukup menjengkelkan itu karena lilitannya terlalu banyak dan sulit,aku mengeluarkan beberapa helai kertas yang ada disana.

Tapi tunggu,ujung-ujungnya runcing dan juga lebih tebal dan halus dibanding kertas biasa. Apa ini foto? Aku langsung mengeluarkan benda itu dari dalam map tersebut dan langsung melihatnya. Kaget,bingung, tidak percaya, bersalah, dan segala macam perasaan lain berkecamuk di hatiku terhadap Anna.

Bagaimana ini semua bisa terjadi? Kapan foto-foto ini diambil dan kenapa bisa? Setahuku saat ditempat ini bersama Priska aku hanya berdua dan tidak ada orang lain. Apa Anna juga sudah melihat foto-foto ini? Aku bodoh! Aku terlalu mudah terlena oleh perasaan sesaat yang membutakanku dari seseorang yang sangat kucintai dan bahkan sangat berarti  di hidupku. Bagaimana bisa aku tidak bisa membedakan perasaan cinta dan perasaan sayang kepada orang yang kuanggap adik sendiri? Mungkin aku seseorang yang sangat amat bodoh atas semua ini.

"Anna! Anna buka pintunya tolong!!" Teriakku sambil menggedor-gedor pintu itu. Aku berharap Anna masih mau menemuiku dan aku akan meluruskan semuanya dan menjalin hubungan yang lebih baik dengannya. Aku tidak boleh salah langkah lagi kali ini!

"Anna!!" Panggilku lagi dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya tetapi tetap saja tidak ada jawaban dari para penghuni rumah disana.

"Mungkin aku harus menyerah hari ini.." ucapku pelan sambil menghela nafas

"Tapi aku akan kembali besok Anna! Tunggu aku ya!" Ucapku mengakhiri kegiatan "cek sound" ku didepan rumah Anna. Para warga disekitar sini yang melewati rumah Anna ketika lewat pasti akan mencuri-curi pandang kedalam untuk mengetahui apa yang sedang terjadi,dan aku tidak peduli. Yang aku pedulikan sekarang adalah Anna dan hubungan kami.

Aku keluar dari pekarangan rumah Anna dan menatap ke jendela dilantai 2 yang aku yakin itu adalah kamar Anna. Apa yang sedang dia lakukan didalam? Menangis?itu pasti,dan aku merasa bodoh karena membuatnya menangis lagi. Lalu aku memperhatikan foto yang ada digenggamanku lagi. Sebenarnya siapa yang melakukan ini? Dan apa niatan dia melakukan ini semua? Apa anak itu yang melakukannya agar hubunganku dengan Anna hancur?ah benar. Kenapa tidak terpikir daritadi,pasti dia yang melakukan ini semua!

Tiba-tiba terdengar suara motor dari depan gerbang rumah Anna,saat aku menoleh aku melihat Ilyas. Si anak murid tidak punya sopan santun yang menghancurkan hubunganku dengan Anna. Dengan langkah pasti dan emosi yang meluap-luap aku berusaha untuk menghampiri anak itu dan akan memberinya pelajaran.

"Turun!saya perlu bicara" ucapku sambil menepuk keras pundaknya

"Ngapain?" Jawabnya sambil menatapku remeh

Author POV

Jawaban dan tatapan Ilyas barusan bagaikan percikan korek api yang seketika menyalakan api kemarahan dari diri Gio. Gio yang sudah sangat emosi dengan sikap Ilyas yang notabene muridnya itu bagaikan dibutakan oleh rasa amarah itu dengan kasar menarik kerah baju Ilyas dan menariknya turun dari motor sehingga motor itu sampai terjatuh. Gio langsung menjatuhkan pukulan keras ke wajah Ilyas dengan membabi buta sampai Ilyas melemas dan tidak sadarkan diri. Gio sudah sangat lupa akan jabatannya yang seorang guru dan seharusnya memberilan contoh positif ke muridnya.

Mendengar keributan dari luar rumah mereka Anna dan Wildan berbarengan keluar dari rumah dan shock melihat keadaan Ilyas yang sangat parah.

"LO NGAPAIN SIH!" Bentak Wildan pada pria yang sudah menghajar Ilyas. Sedangkan Gio bagaikan kesadarannya baru kembali lagi hanya bisa terbengong menatap hasil tangannya pada wajah muridnya itu.

"LO SIN**** YA?! ANNA JAGAIN ILYAS DULU GUE AMBIL MOBIL" dengan tergesa gesa Wildan ke garasi dan mengambil mobil untuk mengantarkan Ilyas kerumah sakit.

"Ilyas ayo sadar.." ucap Anna sambil menitikkan air mata,dia benar-benar tidak habis pikir akan perlakuan Gio.

"Anna,ini gak kayak yang ada di pikiran kamu. Gara gara dia hubungan kita ancur!" Kata Gio panik sambil menatap Anna

"Ancur?kalo gak karna kakak duluan yang main belakang sama Priska juga gak bakalan ancur kak! Lagian maaf kita juga gak punya hubungan apa apa kan? Jadi udah deh gak usah sok peduli!" Bentak Anna.

"PAK BOWO!" Panggil Anna ke satpam yang sedang tertidur di posnya. Mendengar namanya dipanggil satpam yang bernama Wibowo itu pun menghampiri nona nya dengan berlari kecil.

"Ada apa non?" Tanya satpam itu polos. "Bapak nanya apa? Gak liat ada orang sampe begini didepan rumah kita?tidur mulu sih kerjaannya!" Sambung Wildan emosi.

"Udah mending bapak bantuin masukin Ilyas ke mobil,cepetan." Ucap Anna dan akhirnya Ilyas pun dibopong masuk kedalam mobil oleh Wildan dan Satpam itu.

"Anna-"

"PERGI!" Bentak Anna pada Gio yang belum menyelesaikan kalimatnya itu.

"Gak usah kesini lagi atau ketemu saya lagi. Tau gak kakak tuh sekarang dimata saya kayak apa?" Ucap Anna yang membuat Gio penasaran.

"Sampah yang sangat menjijikan." Sambung Anna lagi dengan nada dingin dan membuat hati Gio mencelos. Setelah mengucapkan kalimat menyakitkan itu Anna langsung masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan Gio yang masih membeku ditempat ia berdiri.

'Kau sampah Gio...'  batin Gio menyesal



<<<<<>>>>

HEYLAAAWW telat berapa hari ini:"D maafkan maafkan

Maaf kalo makin gaje dan jelek yaaa aku udah usaha banget ini huhu

Tetep terus comment dan vote ya biar akunya makin semangat biat update part selanjutnya,ppyong!

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang