11 ~ Anxious

27 4 0
                                    

Bismillah...

Update tiap Jum'at & Sabtu 

🍷Happy Reading 🍷

Sungai air mata tak hentinya mengalir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungai air mata tak hentinya mengalir. Dan angin kesedihan hendaknya berdesir. Meski waktu terus bergulir. Bunga-bunga hati layu bersama senyum yang getir.

***

Pantulan dirimu di cermin begitu datar tanpa ekspresi. Cantiknya wajahmu seperti sedang tertutup oleh kabut. Itu bukanlah dirimu. Bukan aura istri yang dekat dengan suami, bukan pula manis madu pernikahan muda. Semuanya berubah dibanding hari-hari awal pernikahan. Kamu ragu, apakah masih mencintai sosok Changkyun Permana?

Itu pagi yang cukup mengiris hati saat kamu memutuskan memakai testpack. Sebab keraguan dan kekhawatiran terus menyerang sejak malam itu terjadi. Kamu hanya ingin memperjelas semuanya, meski lelah atau tidak siap dengan jawabnya.

"Semoga tidak terjadi apa-apa,"
"Semoga negatif,"

Harapanmu selalu berkata 'tidak' dan ingin sekali Tuhan mengabulkan.
Kedua matamu terbelalak lebar saat mendapati dua garis biru terpampang jelas. Kamu tidak percaya. Lalu segera berlari keluar untuk mengambil testpack lain di dalam tas.

"Itu pasti keliru," ucapmu dalam hati mencoba berprasangka baik.

Kamu segera mengeceknya lagi, tiga sekaligus. Sambil menunggu, keringat dingin bercucuran di keningmu, harapanmu masih sama seperti di awal.

Sialan!

Gunung berapi dalam dadamu seperti meletus seketika. Ketiganya positif, sepertinya semesta sedang menghukum dirimu. Kamu menangis. Lagi. Untuk kesekian kalinya. Kamu betul-betul masih tak percaya dengan kejadian yang menimpamu. Harusnya semuanya cuma mimpi dan Changkyun masih ada di sisimu dengan senyum manisnya.

***

Sosok itu masih terbaring lemas di hadapanmu, kamu sengaja menautkan tangan kalian sembari mengelus jemarinya pelan. Meski hatimu hampa melihat wajah tampan yang sedikit pucat itu, namun dia tetap suamimu. Setiap hari kamu membisikkan sesuatu ke telinganya agar matanya bisa terbuka seperti sedia kala.

"Aku cemas tentang kebahagiaan sementara. Aku merindukanmu," lirihmu pelan.
Namun, kesadarannya belum juga kembali.

Kreeeett...

Seseorang datang. Kamu mendongakkan wajah. Itu ibu mertua sudah datang. Kamu bangkit, menyalaminya dan mempersilahkan duduk.

"Maaf ya nduk ibu lama di Jogja, kamu jadi repot jagain Changkyun sendiri,"

"Gapapa bu, ini sudah tugas aku,"

Tangan ibu mertua membelai pipimu dibarengi tatapan bersimpati.
"Kamu yang kuat ya nduk, ibu tau suami kamu itu orang baik, cuma kadang-kadang memang suka keluar jalur, kamu harus percaya dia sayang sama kamu," kata wanita itu sedikit memberimu keteguhan.

Apa kamu harus percaya kalau dia menyayangimu?

Ibu mertua memintamu pulang untuk istirahat, tampaknya dia tidak tega melihat keadaanmu yang kian menyedihkan. Dia hanya tau kamu dan Changkyun sedang dalam masalah terkait hutang di masa lalu. Dan anaknya pergi mabuk sampai overdosis, tapi nyatanya tidak sesederhana itu.

Soal kehamilan kamu tidak memberitahukan pada siapapun. Masih menjadi rahasia menyakitkan yang kamu pendam sendiri. Sebab tak perlu pembenaran lagi, itu pasti anak Wonho.

 Sebab tak perlu pembenaran lagi, itu pasti anak Wonho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GOD DAMN (Im Changkyun x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang