08 ~ Tebusan Utang

34 5 1
                                    

Bismillah...

Update tiap Jum'at & Sabtu

🍷 Happy Reading 🍷

Dunia seakan mengutukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dunia seakan mengutukmu. Sebab kenyatan pahit datang menyerbu. Tak menyangka akan perbuatan suamimu. Kamu benci pagi itu.

***

Kedua matamu terbuka, sepasang mata lain tengah memperhatikanmu, bukan, bukan mata Changkyun. Kamu ingat betul itu mata-

"Morning," sapanya terdengar manis di telingamu.

Pikiranmu langsung diserbu ingatan-ingatan buruk tentang semalam. Kamu beranjak pergi. Namun, segera menyadari tubuh tanpa balutan busana hanya akan mengundang nafsu liar pria itu kembali. Kamu tak bisa apa-apa, hanya memandangi pintu dan cara untuk keluar dari sana.
Wonho menggeser tubuhnya mendekatimu, lalu memegang tangan kirimu, Kamu langsung menghempasnya.

"Mas Changkyun mana?" tanyamu lirih akibat tenggorokan yang sekering gurun sahara.

"Dia pergi,"

"Gak mungkin, Dia pasti bakal bunuh Kamu setelah ini," ucapmu dibarengi gemetar dalam dada.

"Mungkin, karena Changkyun udah nyerahin Lo ke Gue,"

Matamu terbelalak tidak percaya. Namun, Kamu yakin itu hanya bualan b*angsat berotot itu saja.
"Kamu pikir Aku percaya?"

Wonho terkekeh mendengar ucapanmu barusan.
"Mba, for your information ya, suami Lo itu punya utang banyak ama Gue, sebelum nikah tuh orang gambling addict ngabisin duit Gue banyaaak, dan Dia janji sama Gue buat ngasih keperawanan Lo sebagai tebusan, is it fare? Buat Gue gak, tapi lumayanlah,"

Jemari nakalnya mencubit dagumu, hendak mengecupmu sekali. Kamu berpaling.
"Bulshit!" serumu masih tidak percaya.

"Terserah, yang penting Gue udah ngelakuin apa yang selama ini Gue pengin," ucap lelaki itu sebelum beranjak dari kasur.

Kamu memperhatikan langkahnya, serta punggung berotot yang penuh bekas merah akibat cakaran-cakaranmu semalam. Wonho memasuki sebuah pintu di ujung ruangan sana - kamar mandi. Ini kesempatan. Benih-benih air mata yang sejak tadi malam ingin terjun, akhirnya meluncur juga. Kedua pipimu basah seketika, fisikmu tidaklah lebih sakit daripada perasaanmu.

Kamu mengelap derai air mata dengan selimut, lalu turun memunguti pakaian-pakaianmu yang terhempas jauh dari ranjang. Segera Kamu mengenakannya dan membuka pintu kamar. Langkahmu memaksa bergerak laju bahkan berlari cepat. Rasanya tidak ada waktu untuk mencari Changkyun di rumah gedong itu. Kamu hanya bisa berlari dan berlari, hal paling utama adalah menjauh dulu dari manusia bernama Wonho Gunawan.

 Kamu hanya bisa berlari dan berlari, hal paling utama adalah menjauh dulu dari manusia bernama Wonho Gunawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GOD DAMN (Im Changkyun x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang