Bismillah...
🍷 Happy Reading 🍷
Kamu pikir tak ada akhir di dunia ini. Hanya hening, lalu senyum kembali. Nyatanya sudah tak ada lagi. Keping bahagia dari sang mentari.
***
Gerimis melanda pelataran rumah sakit. Sudah dua hari kamu tidak mengunjungi suamimu, selain karena kondisimu yang menurun juga karena Changkyun belum siuman. Kamu ingin melihatnya, kamu merindukannya. Langkahmu menjelajahi lobi dengan tempo pelan, belakangan ini kamu merasa kurang sehat.
Namun, betapa terkejutnya saat matamu berhadapan dengan mata yang sangat kamu kenal. Mata yang selalu menggetarkan hatimu, yang selalu menarik ujung bibirmu terangkat. Tapi tidak lagi malam itu,
"Mas kamu?" tanyamu kebingungan dengan hal yang sedang terjadi.
Lelaki itu diam saja, bahkan dengan santainya melewatimu. Tatapannya yang dulu hangat tidak lagi begitu, kini sedingin es. Kamu terheran, apa gara-gara permasalahan dengan Wonho. Benar sekali, kamu harus memperjelas semuanya, sudah cukup selama ini hanya diam dan menerima.
Kamu mengejar kemana langkah lelaki itu pergi. Ia harus bertanggungjawab dengan perbuatannya membuatmu sebagai tebusan utang. Mengingatnya lagi sungguh sangat menyayat hatimu.
"Mas Changkyun!"
Ia terus berjalan, sepertinya tak mau berhenti."Mas Changkyun, jangan mencoba kabur dari dosa!"
Kamu semakin mendekat dengannya."Mas, aku mau penjelasan! Apa benar kamu sejahat itu padaku?!"
Changkyun menundukkan kepala, sementara air matamu memilih terjun daripada bertahan.
"Kamu tega menjadikanku sebagai tebusan utang? Aku tulus mencintaimu, aku menjaga semuanya buat kamu, tapi kamu malah menyerahkan aku untuk disentuh orang lain?! Apa itu yang kamu ingin? Hanya karena pelunasan utang?!"
Hampir saja kamu mendorong tubuh Changkyun, namun tak bisa. Rasanya berat.
"Kamu tidak melakukannya kan? Katakan padaku jika Wonho hanya mengarang cerita, iya kan?"
Kamu mengharapkan jawaban secepatnya.
"Aku mohon Changkyun, berikan jawabannya," ujarmu dalam hati.
Lelaki itu masih menghadapkan wajahnya ke tanah, kamu khawatir dengan jawaban dari mulutnya akan menamparmu keras.
"Semua yang dikatakan Wonho benar, aku tidak mencintaimu, aku tidak membutuhkanmu!" tukasnya hendak meninggalkanmu lagi.
Apa itu bakat Changkyun sebenarnya? - berlari dari permasalahan. Namun, kamu tidak akan membiarkan ia pergi.
"Aku memberimu kesempatan untuk mengatasi semuanya," ucapmu penuh harap sembari menahan tangannya.
"Aku lelah mencoba berpura-pura,"
Tanpa sadar Changkyun menghempaskan tanganmu. Ia memilih pergi ketimbang memperbaiki hubungan kalian berdua dan memulai dari awal. Benarkah ucapannya tadi? Bahwa ia tidak mencintaimu? Hatimu sungguh sakit, tersayat oleh lelaki yang amat kamu sayangi.
"Apa yang akan aku lakukan sendiri tanpa naunganmu? Aku tidak pernah ingin kehilangan (dirimu)"
Gerimis yang ringan berubah menjadi guyuran hujan lebat. Kamu tidak peduli, sekarang tidak ada lagi yang penting di dunia ini. Kamu menyerah.
"Aku tidak yakin apa yang aku lakukan. Beri aku arahan."
🍷 THE END 🍷
KAMU SEDANG MEMBACA
GOD DAMN (Im Changkyun x Reader)
FanfictionChangkyun feat Wonho story [16+] Di matamu, sosok lelaki dengan tatapan elang itu begitu penyayang. Meski kau tau tak mudah menjadi istri Changkyun Permana. Namun, kamu tetap teguh menapakki jalan yang penuh pecahan kaca. Perih. Terlebih saat Wonho...