06 ~ Kunjungan Mertua

30 4 0
                                    

Bismillah...

Update tiap Jum'at & Sabtu

🍷 Happy Reading 🍷

Pagi itu dunia seperti berduka untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu dunia seperti berduka untukmu. Sebab sepasang kelinci - mahar dari suamimu. Terbaring tanpa nyawa, lesu dan kaku. Air matamu terjun mendarat di pipi tanpa malu-malu.

***

Selepas kepergian Changkyun beberapa menit lalu, Kamu menyempatkan diri untuk memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci. Usahamu menjadi ibu rumah tangga yang baik tampaknya tak membawa hasil terlalu buruk. Sebab dilihat dari sudut manapun rumah kalian berdua tampak bersih dan rapi. Hal itu sengaja Kamu lakukan tak lain agar lelaki kesayanganmu itu betah di rumah.

Dari arah dapur, Kamu sengaja membawa dua buah wortel untuk sarapan Jack dan Jill - sepasang kelinci mahar dari Changkyun. Kamu telah berjanji untuk merawat mereka berdua seperti anak kandung sendiri.

Betapa terkejutnya dirimu saat mendapati kedua kelinci itu terbaring kaku tanpa nyawa. Sejenak badanmu seperti ditabrak truk bermuatan kg dan wortel di tanganmu jatuh. Kamu ingat betul betapa bahagianya hatimu saat Changkyun memberikan mereka belum lama ini. 

Namun, kebahagiaan itu rasanya hancur melebur dengan rasa sesal dan sedih yang bercampur. Air matamu berlinang sembari memeluk erat kedua hewan tak bernyawa itu.
Sungguh pagi yang terkenang dengan tangisan. Hatimu mendadak rapuh, sempat terbesit perasaan khawatir tentang pernikahan kalian berdua.

"Assalamualaikum..." suara wanita yang beberapa kali kamu dengar datang dari arah gerbang.

Kamu berpaling.

"Lho, ada apa toh Nduk?" tanyanya seraya mendekat.

Kamu tak menjawab, hanya saja memperlihatkan sesuatu di dalam dekapanmu.

"Astaga, ini kan-" terpotong.

"Iya buu, mahar dari mas Changkyun,"
Tak bisa lagi menahan sesuatu di dadamu, Kamu menangis sejati-jadinya.

"Ya Allah menantu ibu, sabar ya Nduk," ujar wanita itu sembari menarikmu dalam dekapannya. 

***

Beberapa saat setelah kejadian menyedihkan itu berlalu, Kamu dan ibu mertua duduk berdampingan di ruang tamu. Kedua cangkir teh manis berdiri di atas meja tanpa sentuhan dari siapapun. 

"Nduk, kehidupan rumah tangga itu seperti dua orang yang sedang naik perahu, yang satu mendayung sedangkan yang lain menentukan arah, Kalian berdua harus saling bekerja sama,"
Dalam suasana hati yang tidak baik itu, Kamu hanya menyimak wejangan dari ibu mertua tanpa membalas apa-apa.

"Suami dan istri itu ibarat langit dan bumi, langit yang menurunkan hujan untuk bumi yang kekeringan, dari bumi akan muncul tumbuh-tumbuhan dan air akan menguap kembali agar hujan tetap ada, selalu begitu, selalu ada timbal balik di antara keduanya,"

Dari satu wejangan berbuntut wejangan lain, hari itu Kamu memperoleh banyak hal dari ibu mertua, terutama tentang bahtera rumah tangga.

Sore harinya, Kamu dan Changkyun menguburkan sepasang kelinci itu di depan rumah. Matamu masih sembap dari tadi pagi, sedangkan Changkyun tak berkomentar apa-apa. Di bawah rintik hujan yang turun ke bumi, Kamu memeluk lelaki itu erat. Enggan rasanya kehilangan sosok yang paling Kamu sayang itu.

 Enggan rasanya kehilangan sosok yang paling Kamu sayang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GOD DAMN (Im Changkyun x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang