Changkyun feat Wonho story
[16+]
Di matamu, sosok lelaki dengan tatapan elang itu begitu penyayang. Meski kau tau tak mudah menjadi istri Changkyun Permana. Namun, kamu tetap teguh menapakki jalan yang penuh pecahan kaca. Perih.
Terlebih saat Wonho...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Punggung menawan itu. Kini juga milikmu. Ingin sekali kecupanmu mendarat disitu. Karena melihatnya sangat mendamaikan hatimu.
***
Rembulan sudah menggantung di langit malam, meja makan juga sudah terisi dengan semur ayam dan tumis kangkung. Dari arah kamar mandi terdengar gemericik air, kamu mendekat membuka pintu kayu yang sengaja tak dikunci.
Di balik kaca pancuran air, matamu langsung melihat punggung mempesona Changkyun yang basah. Kamu menghela nafas pelan, hatimu terasa amat damai. Beberapa menit punggung bertato bunga itu memancingmu dalam pikiran-pikiran kotor.
Sementara otakmu tidak sinkron dengan dunia nyata, lelaki dibawah pancuran itu kini menatapmu. Dengan tubuh yang telanjang hanya ditutup selembar kain, pipimu memanas. Changkyun tetap dalam posisinya tanpa sepatah kata apapun, suasana mendadak beku.
"Aku masak semur ayam sama sayur kangkung," pungkasmu mencoba mengalihkan keadaan yang begitu canggung.
"Hm, aku pake baju dulu," sahut suami gagah itu sebelum melewatimu di ambang pintu.
Kamu duduk di kursi sambil menunggu Changkyun membalut tubuhnya dengan pakaian. Pikiranmu tanpa sadar mengingat kembali kejadian yang membuat bibirmu kaku barusan. Dari dalam kamar terdengar dering ponsel, kamu bersiap mendekat. Namun, suara khas suami manismu keburu menyusul,
"Hallo Won!"
Lelaki jakung itu keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah.
Kamu masih menunggu di kursi sembari menyimak percakapan telepon Changkyun.
"Gak bisa, pagi Gua di barber shop, sesuai rencana awal aja,"
Menghadapi perutmu yang keroncongan, segera langkah kakimu mendekat ke arahnya.
"Yo, pasti Gua gak bakal ingkar janji, udah berapa tahun emang kita barengan? Jangan ngaco,"
Dalam sekejap kamu sudah berdiri di samping Changkyun, sebuah ponsel hitam masih menempel di telinganya.
"Oke, udahan dulu ya bro,"
Telepon ditutup. Mulutmu sudah bersiap untuk mengeluarkan kata-kata. Namun, lelaki itu menarik tangan dan mendudukanmu di atas pangkuannya. Kamu terkejut. Jemarinya menopang dagumu, sedangkan tangan lain melingkar di pinggangmu. Ia memajukan wajahnya, dan menenggelamkan bibirmu dalam bibirnya.
Matamu terkesiap sebelum akhirnya membalas kecupan lembut Changkyun. Kalian berdua terlibat kontak ciuman panas. Berkali-kali itu terjadi, tapi kalian menikmatinya. Sungguh malam yang indah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.