07. Valac Clara

2.8K 430 58
                                    

Hari ini iruma dan [ Name ] berjalan santai untuk menggambil buku di sekolah.

Mereka berjalan santai di lorong, tentu saja asmodeus alice ikut membututi iruma. Berita soal iruma yang menjadikan kalego sebagai peliharaan nya. Sudah menyebar di seluruh sekolah.

" aku tidak boleh mencolok. "  gumam iruma

" iruma sama, [ Name ] sama, lewat sini. " ujar asmodeus.

" oh, iya! Kita akan menggambil buku kan? " ujar iruma.

" ya, pelajaran dasar iblis terdiri dari.. kutukan, racun, dan seni menyiksa. Bikin gak sabar ya!  " jelas asmodeus.

" eh?! " kaget iruma.

" nanti juga kau akan terbiasa adik kecil. " sahut [ Name ]

" tidak,tidak,tidak. Aku tidak akan pernah terbiasa. " balas iruma sambil mengibas ngibaskan tangannya.

[ Name ] hanya tersenyum sambil mengelus puncak rambut iruma.

" KALIAN!! " teriak alice

" Beri jalan untuk [ Name ] sama dan iruma sama! " lanjutnya.

" ho~ ternyata iruma punya 2 peliharaan. " sahut [ Name ] dengan serigaian menyebalkan.

" Bukan begitu!!! " balas iruma.

" Hentikan!!! " teriaknya lagi melihat kelakuan asmodeus alice.

Tapi alice tidak mendengarkanya dan justru menggunakan sihir panggilan.

" sudah ku bilang beri jalan untuk iruma sama dan [ Name ] sama!   Akan ku bakar kalian.  " teriaknya lagi. Ular gorgon muncul dan menyemburkan api. Membuat apa yang ada di depan mereka kabur ketakutan.

" jalannya sudah kosong. Kalau begitu mari jalan. " ujar asmodeus.

Iruma hanya menghela nafas lelah dengan kelakuan alice, memilih berjalan mendahuluinya.

Alice yang melihat iruma berjalan berniat untuk menyusulnya tapi tanganya di cegah oleh [ Name ].

Alice yang binggung dengan perlakuan [ Name ] hendak menolehkan kepalanya bertanya apa maksud [ Name ] menghentikannya. Namun [ Name ] justru menarik kerah baju asmodeus dan membuat asmodeus menatapnya binggung.

" ada apa [ Name ] sam-- "  belum sempat alice menyelesaikan ucapanya. dia menyadari bahwa wajah [ Name ] sudah sangat dekat. Bahkan hidung mereka nyaris bersentuhan. hal itu membuat semu merah tipis terhias di pipinya.

" jagalah adik kecilku. Aku mempercayakannya padamu. " bisik [ Name ].

[ Name ] melepaskan cengkramannya lalu mulai menjauhkan wajahnya dan melihat alice yang kebinggunggan nampak lucu. Tanpa ia sadari ia ikut mengelus rambut alice dengan lembut. Meski hanya sampai bawah rambutnya.

Alice yang belum mengerti kondisi hanya terdiam mematung di tempatnya.

" adikku itu penakut, karna itu aku sedikit khawatir dengannya. Akhir akhir ini karna kau selalu bersamanya, aku sedikit tenang. Terimakasih sudah menjaga iruma dengan baik ya, alice. " ucap [ Name ].

Alice yang menyadari posisinya segera mundur beberapa langkah agar usapan pada rambutnya berhenti.

Semu samar nampak di pipi alice.

" I-itu sudah menjadi tugas saya.. " jawabnya.

" meskipun begitu, aku sebagai kakak iruma ingin berterimakasih padamu alice. " ucap [ Name ].

" K-kalau begitu.. sering seringlah... bersama kami.. [ Name ].. sama.. "  gumam alice. Tapi masih bisa di dengar [ Name ].

" baiklah. Sebisa mungkin aku akan bersama kalian. " ucap [ Name ] dengan senyum manis merekah  di bibirnya.

( NAME )  X 魔入りました! 入間くんTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang