21. Jangan Memaksa Adikku!

1K 176 5
                                    

Pagi ini Ameri di hadang oleh 2 orang monster.

Ah mungkin hanya 1.

Entah dari mana [ Name ] beberapa hari ini, tiba tiba dia ada di depan pintu ruang osis bersama sullivan.

" Iruma kun~ aku telah membawakan persediaan untukmu~ " ucap riang sullivan.

Saat hendak masuk pintu ruang itu justru di tutup rapat oleh ameri.

" Aku sedang dalam proses melatih iruma, jangan memanjakan dia. " ucapnya.

" Tapi aku ingi-- "

" akulah yang bertanggung jawab atas buttler ini. " ucap ameri tegas.

" makanan..... " mohon sullivan.

" Tidak. " balas ameri.

" photo..... " mohonnya lagi.

" ketika aku berkata tidak, berarti tidak. "  ucapnya tegas.

" Uuuuuuuuu kau seorang penindas anak anak! " pekik sullivan.

" baru kali ini aku melihat orang lain selain nee chan dan opera san yang berbicara kembali dengan kakek. " batin iruma

BRAKK!!

pintu di pukul dengan keras hingga menyebabkan lubang menganga di gagang pintunya. Sebuah tangan masuk dan membuka kunci itu dari dalam.

" Jangan bercanda. Siapa yang memberimu izin melakukan hal ini pada iruma? "  ucap [ Name ].

" tunggu! [ Name ] chan jangan menghancurkan gedung sekolah! " pekik panik sullivan sambil memegang < menarik > tangan gadis itu.

Ameri tidak pernah melihat [ Name ] semarah ini hanya bisa bersembunyi di belakang punggung iruma.

" Ne-nee chan.. tenang lah.. Ameri san tidak memaksaku melakukan ini.. aku senang! " ucap iruma.

" Bahkan dia menyuruhmu berbohong?! " pekik [ Name ].

" Tidak!! Aku benar benar suka ada di sini! " balas iruma.

[ Name ] memandang adiknya itu dalam.

" kau yakin? " tanyanya.

" tentu saja! Aku akan memberitahu nee chan jika ada hal yang menggangguku! " ucap iruma.

Menghela nafas dan mendekati iruma. Mengelus surainya pelan seraya berkata " baiklah. Katakan padaku jika ada sesuatu oke? " ucap [ Name ].

" baiklah! " ucap iruma sambil mengganguk kecil.

[ Name ] menatap Ameri tajam.

" ini peringatan terakhirmu Ameri. Jangan lakukan apapun kepada iruma dengan segala rasa penasaranmu.

Karna jika kau berani menyentuhnya...

Aku tidak memiliki Belas kasihan asal kau tau. " ucap [ Name ] seraya beranjak pergi dari sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

- Beberapa hari kemudian -

" Ada apa ini? " gumam [ Name ].

" sepertinya ada voting suara soal pelengseran ketua osis tahun ini. " jawab murid yang kebetulan ada di dekatnya.

" pelengseran? Apa ameri membuat kesalahan? " tanya [ Name ].

" kurasa dia terkena sihir aneh yang membuatnya tidak seperti biasanya. " ucap murid itu lagi.

" tidak seperti biasanya? " binggung [ Name ].

" lihat saja di atas panggung sana. " ucapnya.

Sontak [ Name ] menolehkan wajahnya ke arah panggung.

( NAME )  X 魔入りました! 入間くんTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang