Prologue

6K 414 15
                                    

"Mira! Jangan lupa nanti siang, lu kan orangnya pikunan,"

Seorang gadis menoleh, menganggukkan kepalanya, "Iya, ga bakal lupa kok, gw juga ga ada kesibukkan, paling cuma baca Webtoon atau ga Wattpad doang," sahabatnya tersenyum. "Tiati, hari ini ramalan zodiak lu kurang bagus."

Mira menggelengkan kepalanya, "Takhayul kali, Fa."

"Dih, ga percayaan banget si. Udah kena baru tau rasa."

"Ngedo'ain gw ya? Ucapan kadang jadi kenyataan lho. Semoga aja kalo emang gw m*ti hari ini, gw dikasih kesempatan hidup di Another World, haha."

Tawanya terhenti ketika merasakan denyutan dari belakang kepalanya. Shafa, sahabatnya memukul kepala bagian belakangnya, lantaran kesal mendengar penuturan darinya yang bisa dikatakan nyeleneh.

Mereka berpisah di persimpangan jalan, Mira diharuskan menyeberang melalui jalan untuk menuju rumahnya. Mengapa Ia tak antar-jemput saja? Dia bilang 'karna dekat, jadi tak perlu, karna akan membuang-buang bensin saja', ya.. memang benar sih.

Rambu lalu lintas berubah, menampilkan tanda para pejalan di izinkan lewat, posisi Mira berada di baris akhir.

Awalnya tak ada yang aneh, namun di saat-saat terakhir, sebuah mobil pengangkut barang melaju kencang dari arah berlawanan.

Mira mengambil aba-aba untuk berlari, namun dikarenakan kecepatan tinggi dan waktu yang mepet, tubuh Mira terhantam sisi kanan mobil, membuat tubuhnya seketika terpental menabrak mobil yang tengah berhenti karna lampu merah.

Mobil pengangkut masih melaju kencang. Menyadari akan adanya tabrakan dahsyat, sang sopir dengan gemetar melompat keluar, Ia berhasil selamat.

Para penumpang dari mobil berlawanan pun berlarian keluar. Tubuh Mira dibopong orang-orang sekitar menuju sisi jalan.

Orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian, membeku pucat. Mobil pengangkut yang diduga rem blong itu menghantam mobil lain dari arah berlawanan.

Jika para penumpang tadinya hanya berdiam diri saja di mobil, dapat dipastikan mereka sudah meninggal di tempat.

Mobil polisi yang tadi mengiringi mobil pengangkut, langsung bergegas turun, mendekati para pejalan yang berkerumun di tepi, mengerubungi tubuh Mira. Tim medis yang memang sudah disiapkan, langsung bergegas membawanya ke rumah sakit.

Berita kecelakaan besar yang terjadi, tentu saja menjadi trending topik hangat di sosial media, termasuk apa yang terjadi dengan Mira tentunya.

Shafa dan orang-orang yang mengenalnya tentu syok mendengar kabar tersebut. Keluarga Mira tentu dihubungi secara langsung dari pihak berwenang.

Mira dinyatakan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Pemakaman dilakukan sorenya, diiringi hujan yang entah kebetulan atau tidak, turun dengan derasnya.

Singkat saja, hati-hati dalam berucap, ya. Ucapan kita itu luar biasa kekuatannya, lho.

Bisa menjadi penyembuh dan suatu penyemangat, mampu menjadi senjata penghancur dan pembunuh yang menghancurkan seseorang dari dalam, tanpa kita sadari atau tidaknya.

Bahkan juga dapat berimbas pada diri kita sendiri, yang kemudian membawa malapetaka atau sebaliknya. Sesuai dengan apa yang kita ucapkan dan lakukan.

꒰⑅ANOTHER UNIVERSE༚꒱˖ [Lookism] - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang