1.16 [Ingatan Han Sinwoo]

503 88 12
                                    

"Aku segalanya bagimu?! Jangan membuatku tertawa. Gimyung itu sudah mati."

"Menyebalkan. Kenapa kau terus mengatakan, kalau aku sudah mati?!"

Gimyung dan Sinwoo terus berbalas serangan. Mengabaikan hal yang terjadi di sana, saat ini Neko tengah ketakutan.

"Kau tahu apa ini? Mungkin terlihat seperti sebuah mainan saja, ya? Berhentilah menilai dari luarnya saja.."

'Bugh!'

Mi Cha menoleh, menatap serangan yang dilesatkan oleh Sinwoo. 'Gerakan yang katanya hanya diketahui oleh Komandan kedua Crew Gabryeong, Kak Jihoon, HyungSeok BE, dan Kak Sinwoo. Apa aku perlu belajar juga, ya? Kecepatan yang kumiliki sudah mencapai tahap melampaui rata-rata juga, tuh. Pasti bisa, kan?'

"..Apa yang kau bilang. Yeonhee itu ada disini."

"Sialan. Jangan menghalangiku!"

Pukulan Gimyung berhasil dihindari Sinwoo. Sinwoo lagi-lagi melesatkan teknik yang sama.

"Kenapa kau begitu putus asa untukku?!"

Mi Cha menoleh dan berdecak, "Kemampuan cuci otakmu benar-benar terbang menuju batas dan melampauinya, ya? Tunggu saja, Kak Sinwoo akan mendapatkan ingatannya kembali, segera setelah ini."

Mi Cha mengambil secuil manik-manik berwarna biru yang ada di telapak tangannya. Membuka paksa bibir Neko dan menaburkannya didalam mulutnya.

Ketika tepat mengenai air liur, manik-manik itu berubah menjadi sebuah bubuk. "Telan!"

Mi Cha menutup paksa mulutnya. Menekan kerongkongan Neko hingga mau tak mau, Neko meneguk bubuk itu.

Tak sampai 10 detik, tubuh Neko sudah terbaring tak berdaya. Satu-satunya yang bisa digerakannya, hanyalah matanya. Bibirnya terbuka mengeluarkan deruan nafas mencoba bicara.

"Kau nggak bakal mati kok. Cuma lumpuh hingga 2 jam kedepan saja. Belum waktunya kau mati. Terimakasih banyak kepada Papa yang sudah memberikan hadiah luar biasa!"

Flashback on—

"Jadi, apa gunanya barang itu? Bagaimana jepit jepit itu bisa menyelamatkanku ketika dalam bahaya?"

Orion mengerutkan dahinya bingung, "Tuan memasang pelacak, kah?"

Hyun Ki menggelengkan kepalanya, "Lebih dari itu."

Hyun Ki kemudian mengambil yang berwarna biru. "Kalian lihat manik-manik yang ada didalamnya? Ini bukan manik biasa. Jika terkena air liur, dia akan melebur menjadi bubuk."

Orion yang menyimak, ikut bertanya, "Semacam racun? "

"Sebentar!"

Mi Cha meninggalkan Hyun Ki dan berlari kebawah mengambil mangkuk kecil berisi air. Mengambil alih jepit itu dan merobeknya.

Setelah ditaburkannya, kening Mi Cha berkerut karena tak berubah seperti yang dikatakan Hyun Ki. "Tak berubah tuh."

"Papa bilang kan kalau kena air liur. Air biasa tak akan bisa. Karena asam yang dikeluarkan air liur, tak bisa dikeluarkan oleh air biasa."

Mi Cha menganggukkan kepalanya paham, "Lalu, apa efeknya?"

"Yang biru tadi, hanya untuk melumpuhkan lawan selama kurang-lebih dua jam. Gunakan yang merah untuk membunuh. Para petugas medis, akan mengira jika dia mati terbunuh karena serangan jantung. Yang lainnya, mari kita lihat sendiri apa yang akan terjadi."

"Eh, lihat langsung?"

Hyun Ki menatap Orion dan menyeringai, "Ada berapa hama di tempat 'pembersihan', Orion? Kita bisa gunakan serangga-serangga itu."

Orion balas menyeringai, "Hamanya sudah ditangkap semua, Tuan. Mereka sudah berada didalam 'sangkar' dan 'penangkapannya berjalan lancar'."

Mi Cha yang merasa tekanan disekitarnya, mengerutkan keningnya, 'Apa ini?'

—Flashback off

"..Ingatanmu benar-benar payah. Jika aku tau kalau ini bakal jadi seperti ini, aku tidak akan bergabung dengan Big Deal."

Sinwoo menendang wajah Gimyung, "Kau ini keras kepala juga," Sinwoo berbalik dan kembali menendang, "Tapi inilah akhirnya."

Sinwoo kemudian berkata pada Neko dalam bahasa Jepang. Berbeda di aslinya, Neko kini tak dapat menjawab.

Jitae dan Big Deal melindungi Gimyung yang bersandar didinding.

Sinwoo hendak melesatkan tendangan lagi, namun Gimyung menahannya. 'Benar-benar anak seorang Kim Gabryeong! Bakatnya benar-benar menurun pada putranya. Ditambah lagi dengan Kak Gimyung yang terus-menerus berlatih!'

Tepat ketika Sinwoo menangkis pukulan Gimyung hingga terbaring. Matanya beralih dan tertegun pada jas Big Deal yang terbuka lebar.

Berbagai ingatan mulai terputar kembali di otaknya. Membuka serangkaian kenangan yang sempat dilupakannya itu.

Bibir Sinwoo bergetar, berucap dengan nada ragu dan perasaannya yang tercampur aduk. "..Ah, ini gila.. apa aku, aku.. minta maaf untuk semuanya..!"

Gimyung bangkit dan menutupi wajah Sinwoo yang menangis dengan jas tersebut. "Bodoh. Apa kau sudah mengingatnya sekarang?!"

Walau berucap tegas, terlihat jelas ada kerutan dibibirnya yang menahan tangis dan isakan.

Sedangkan Neko yang terbaring, wajahnya kini sudah memucat. Mi Cha menyeringai menatap Neko, "Kini jika aku membunuhmu, takkan ada yang ganggu, kan?"

Mi Cha berdiri dan menatap Sinwoo juga Gimyung dihadapannya.

"Kakak kakak, maaf mengganggu. Tapi,  j*lang ini harus ku apakan?"

Siang! Maaf pendek.

Biasanya kalau panjang itu kan, karena satu kejadian yang merangkap beberapa eps, ku satukan jadi satu Chap. But, karena udah mentok, chap nya jadi putus-putus dan jadi pendek.

Okk, semangat semua!

Thank's, Sorry, and See yaa!

꒰⑅ANOTHER UNIVERSE༚꒱˖ [Lookism] - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang