1.12 [Ilhae VS Big Deal]

589 99 54
                                    

"Oh, anu.. anda siapa?"

"Masih sama seperti dulu ya, Kakak bercanda lagi?"

Gimyung yang berdiri ditengah arena tersenyum tak percaya sambil menghela nafas.

"Aku Gimyung. Bercandanya nggak lucu. Sudahi saja.."

Sinwoo balas tersenyum dan berucap ragu, "Bukan, ah! Katanya Gimyung sudah mati?"

Gimyung yang mendengarnya langsung membeku dan terus menatap Sinwoo.

"Apa ini?"

Tanpa sadar, Sinwoo menangis dengan iris matanya yang mengabu aneh.

Air matanya pun tak mau berhenti. Seolah, itu air mata lega karena terlepas dari rasa rindu mendalam. Atau, dapatkah kita menyebutnya air mata ketakutan yang entah apa sebabnya?

"Kak?"

"Kak Sinwoo?"

Sinwoo merasa sakit. Berbagai potongan memori bermunculan. Membuatnya menunduk dan mencengkeram kepalanya kuat-kuat dengan air mata yang kian mengalir, diiringi teriakan 'Kakak' dari Gimyung yang berdengung ditelinga terus-menerus.

"Kakak kenapa?"

Gimyung mengangkat tangannya ragu. Mencoba menggapai Sinwoo yang kini jatuh terduduk dan masih terus memegangi kepalanya.

Gimyung terus memandangi Sinwoo. Bertanya dengan getaran di setiap kata-katanya yang keluar dari bibir. Gimyung, dia.. merasa takut.

"Aku sudah mati? Siapa yang bilang begitu.."

Neko diatas podium membuka suara. Memerintahkan pada Nomen yang bernama asli Kuroda Ryuhei agar menggiring membawa para VIP keluar.

Mi Cha terpaksa ikut berdiri. Tak apa, Ia sudah menyiapkan cara agar tetap bisa ikut 'sirkus' yang sebenarnya. Mi Cha harus ikut ambil peran di pertunjukan ini.

Nomen berdiri di depan barisan. Menepuk tangannya sekali membuat perhatian kini fokus tertuju padanya.

"Nah! Para VIP! Kalau begitu, mari kita pergi ke luar!"

Para VIP yang mendengarnya langsung protes. Mempertanyakan mengapa acara tiba-tiba diberhentikan.

"Eih, anda semua tak perlu khawatir~"

Nomen yang entah bagaimana memegang bendera kecil berwarna merah, mulai berjalan mundur memandu gerombolan bertopeng dengan status VIP ini.

Di tengah barisan, Mi Cha berbisik pada Dogyu agar pulang duluan. Dogyu setuju-setuju saja. Toh, tugasnya hanya harus mengajak Mi Cha jalan-jalan. Lagipula, Ia tau bahwa Mi Cha mampu menjaga diri sendiri.

"Kalau begitu, ayo kita berangkat! Anak ayam! Cit cit. Ikuti saya, anak ayam!"

"Cit cit."

"Bebek!"

"Kwek Kwek!"

"Babi!"

"Ngok ngok!"

Mi Cha tertawa. Kok bisa nurut gitu yak?

Walau begitu, Mi Cha tau, bahwa Nomen sedang menahan kesal. Dibalik topengnya, pasti Ia sedang merengut kesal.

'Dasar korban prenjon!'

"Apa ini?"

Wonseok mendorong wajah bertopeng yang menghalanginya. Membuka jalan agar bisa berhadapan langsung dengan Nomen.

"Bukannya kau orang yang waktu itu? Kalian tak bisa kabur seperti ini," ucap Wonseok sambil tersenyum miring.

Beberapa VIP berdiri dibelakang Nomen. Bahkan, 2 orang diantaranya bergelantungan dengan salah satu tangan berpegang dibahunya. Dengan tangan lain yang serempak menunjuk Wonseok dan mulai berkicau ria kembali.

꒰⑅ANOTHER UNIVERSE༚꒱˖ [Lookism] - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang