2.3 [Yoojin datang!]

589 86 2
                                    

"Kuroda Ryuhei. Aku tidak mengerti dirimu. Kenapa kau berusaha sangat keras?! Perasaanmu ke Mitsuki, tidak satupun yang tulus."

Sinwoo terus melayangkan serangan. Wajah Ryuhei bahkan sudah penuh bercak darah sekarang. "Perasaan yang kau miliki untuk Mitsuki, hanyalah nafsu saja."

Ryuhei terduduk bersandar pada dinding, "Hanya nafsu? Apakah itu benar-benar terlihat seperti itu bagimu?!"

"Apa? Apa yang kau.. Tunggu sebentar, Ryuhei apa kau.."

"Jangan katakan itu."

"Untuk sekarang sudah bukan nafsu, tapi kau benar-benar menyukai Mitsuki?"

"Jangan katakan itu."

Tinju balasan mengenai wajah Sinwoo. "Itu memalukan..!"

Tubuh Sinwoo terhempas membentur lantai. "Kau seharusnya bersikap lebih baik pada Mitsuki. Dia hanya tertarik dengan satu orang."

"Bukankah dia cewek yang keren?!" Teriaknya pada Sinwoo yang melompat menghindari serangan hantaman.

"Dia adalah cewek yang akan tersenyum, meskipun kau melakukan hal kecil untuknya," Ryuhei melesat kearah Sinwoo yang terpojok didinding. "Kau tidak akan menemukan seseorang seperti dia dimanapun!"

"Kau lihat itu? Ryuhei itu padahal serius denganmu. Setidaknya hargai dia dan segala usahanya selama ini. Walau dia cukup menyebalkan, tapi dia yang menemanimu selama ini."

Mi Cha memalingkan wajahnya kesamping menatap Mitsuki yang menunduk. "Sebenarnya aku juga punya masalah percintaan sih. Yah, cinta itu memang rumit."

Ryuhei mencengkeram kerah Sinwoo dan membantingnya kelantai. "Terlepas dari semua itu, dia itu sangat cantik!"

Sinwoo mengangkat tubuhnya. Menendang Ryuhei tepat diwajah. Dia tidak boleh kalah dulu. Tidak disini. Karena dia harus pulang.

Gimyung ditempatnya berdiri, berteriak pada Sinwoo, "Kak Sinwoo! Kau akan kalah jika terus seperti itu!!"

Tubuh Ryuhei terlempar. Cairan merah kental itu, menetes dari kepalanya. Dengan susah payah, Ryuhei menyeret langkahnya menuju Sinwoo.

Menyandarkan kepalanya di dada Sinwoo dan berucap lirih. "Hei," Ryuhei kembali mencengkeram kerah Sinwoo, "Biar kutanya satu hal. Apa rahasianya?"

Wajahnya mendongak menatap Sinwoo, "Kau tidak bilang padaku.." tubuh Ryuhei jatuh telungkup di lantai. "Tunggu. Ini belum selesai. Kagiroi tidak pernah padam.."

"Aku akan pergi." Mitsuki berdiri dan melangkah mendekat. Lengkap dengan senyuman dan air mata diwajahnya, "Aku akan mengikuti kalian. Jadi kumohon hentikan ini."

"Mitsuki!"

"Yang kalian mau itu aku, kan? Dan, Ryuhei," Mitsuki berjongkok menghadap Ryuhei, "Kau itu selalu yang paling buruk. Tapi kau tidak terlalu buruk pada akhirnya.."

Ryuhei meraih tangan Mitsuki. Memeluknya dengan erat dan bergumam 'jangan pergi'.

".. Aku sudah dengar soal anak perusahaan ketiga. Cerita tentang Vivi dan Shaorung. Aku baru saja berhasil tulus padamu. Sejujurnya aku ingin terus bersamamu. Tidak akan kubiarkan kau pergi sekarang.." kalian tau? Ryuhei benar-benar menangis. #PoorRyuhei

"Itu benar."

Seisi ruangan menoleh. Menatap gerombolan orang yang barusaja datang. Dengan Yoojin yang memimpin didepan.

Dan Seongeun, Mandeok, juga VVIP bertopi mengikuti dibelakangnya.

"Kita tidak akan membiarkan anak perusahaan kedua, berakhir seperti anak perusahaan ketiga. Tak peduli apa yang terjadi. Aku tidak akan melepaskan seseorang yang bertalenta seperti Mitsuki. Jadi aku memutuskan untuk melindungi tempat ini. Meskipun hal seperti ini tidak terlalu cocok untukku."

Ryuhei melirik Yoojin, "Bacot. Kau terlambat, brengshake."

"Kau ini kasar, ya. Padahal aku kesini untuk menyelamatkanmu."

Mi Cha berdecak kagum, "Wow, pemandangannya keren."

"Aku tau jika Big Deal pasti akan berkhianat. Tapi tak kusangka hari ini akan datang secepat ini. Omong-omong Big Deal, kalian kelihatannya lelah, ya? Jika kau memiliki kesempatan, kau harus mengambilnya."

Senyuman licik terukir dibibir Yoojin, "Hari ini kami akan menghancurkan Big Deal."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
꒰⑅ANOTHER UNIVERSE༚꒱˖ [Lookism] - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang