Happy reading
votement1 minggu kemudian.
20:22
Jessi bangkit dari duduknya, menguap terlebih dahulu sebelum dirinya menoleh pada Stella " Ngatuk la, gue tidur ya " Kata Jessi,Stella mengangguk " Ohiya la, sampah di dapur bawa kedepan besok bakal datang truk sampahnya "
" Iya tau " Balas Stella masih fokus pada Tv yang tengah dirinya tonton.
" Jangan bergadang la, Good night " Kata Jessi sembari berjalan meninggalkan Stella.
" Eum,Night " Balas Stella " Tumben jam segini Jessi ngantuk " Gumam Stella.
Setelah 15 menit terlewatkan dan puas menonton Stella pun bangkit dan bergegas menuju dapur untuk mengambil kantung sampai yang akan dirinya simpan di tong sampah depan rumah, setelah mengambil kantung sampah itu Stella pun bergegas keluar rumah dan menaruhnya di tong sampah.
Namun Stella tak sadar ada yang memperhatikannya dari jarak 10 meter dari tempat Stella berdiri.
Stella berbalik dan matanya memandang tepat pada sosok pria berbaju hitam itu, memperhatikan selama 20 detik lamanya Stella melihat pria itu menyimpan sebuah amplo di rumput dan berlalu pergi.
Menunggu hingga pria itu benar benar pergi Setelah itu Stella berjalan menuju amplop yang terletak di rumput dan meraihnya, Stella cepat cepat masuk kedalam rumah dan membuka isi amplop itu.
Di dalamnya ada sebuah kertas berwarna peach di isi tulisan tangan.
Stella meremas surat itu hingga tak mulus seperti semula dan melemparkannya ke sembarang arah, Tanpa sadar airmatanya turun membasahi pipinya " Terlambat, Lo ga akan pernah bisa "
Tubuhnya meluruh kelantai lemas, Stella menangis " Kenapa datang lagi!! BENCI GUE benci,,,, "
" STELLA!! " Sahut Jessi langsung berlari kearah Stella yang terduduk di lantai.
" Lo kenapa la, ada apa?? " Tanya Jessi penik, Jessi mengusap pipi Stella dan membenarkan rambut Stella yang cukup berantakan " Jawab Stella!! "
Stella tak menjawab dirinya terus menangis sembari menatap Jessi, dan tiba tiba perutnya kembali sakit, ini rasa sakit yang belum pernah Stella rasakan sebelumnya.
Rasanya lebih sakit dari biasanya.
" STELLA JAWAB GUE KENAPA!! " Bentak Jessi marah, Dirinya panik saat Stella merintih kesakitan sembari menyentuh perutnya.
" Jess sa- sakit " Jawab Stella sembari menahan rasa sakit yang terus bertambah.
" PAK RENOO!! Tahan la kita kerumah sakit oke, PAK RENOO CEPET!! " Teriak Jessi semakin panik, Stella menggenggam tangan Jessi sangat kuat, Jessi tak merasakan sakitnya Jessi justru membiarka Stella menggenggam kuat tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Love
FanfictionKetiga gadis cantik yang menjalani kehidupan lebih banyak duka dibandingkan dengan Kebahagiaan Keenam pria datang dengan sifat, sikap dan kepribadian yang beda, Di antara ke enam pria itu terus mencari dan menguak banyak rahasia dari ketiga gadis it...