011

1K 117 36
                                    

Happy reading
Votement







Jessi berlari menuju pintu keluar hotel saat melihat Willy menarik Stella dan memasuki mobil, Jessi berhenti saat mobil milik Willy sudah melaju meninggalkan area hotel, tak lama setelah itu perempuan bergaun putih melewati Jessi, sekilas Jessi melihat perempuan itu menatapnya marah.

Hati Jessi tiba tiba merasa resah, gelisa entah, intinya rasanya tak enak.

Perempuan itu kembali berlari ke arah mobil berwarna putih yang terparkir tak jauh area hotel.

Jessi membalikkan badan ke arah kanan karna Jessi melihat Regan baru saja keluar dari lift yang jaraknya sekitar 10 meter darinya Regan hendak menghampirinya, Regan tersenyum sangat cerah saat berjalan pelan kearahnya, begitupun Jessi.

Dan tiba tiba wajah Regan berubah terkejut,  5 detik setelahnya satu laki laki berbadan besar membekap jessi dengan sapu tangan yang sudah di tuangkan cairan untuk membius.

" JESSI!! " Peki Regan berlari secepat mungkin saat kedua pria itu kini mengangkat tubuh Jessi, beberapa orang yang berada berhenti di sana ikut panik saat melihat apa yang terjadi " BERHENTI LO! "

Sayang salah satu dari dua pria besar itu menarik kedua tanga Regan dan membalikkannya ke arah belakang, badannya lebih besar dari Regan, sulit untuk Regan memberontak untuk melepaskan diri, dan di tambah Regan di buat kesal saat beberapa orang di sana hanya memperhatikan tanpa berinisiatif menolong.

Regan terus berusaha melepaskan diri karna pria itu semakin kuat menahan tangannya yang di tahan di belakang.

Tepat waktu, Arlan muncul dan secepat kilat Arlan memukul punggung pria itu di titik yang tepat hingga pria berbadan besar itu sedikit melemah karna arlan memukulnya dengan alat pemadam berwarna merah itu.

" Lo gak papa gan, ada apa sih? " Tanya Arlan panik.


" Jessi di bawa! " Ujar Regan dan langsung berlari menuju parkiran, Arlan mengikuti dari belakang.


Regan mencari cari kunci mobil miliknya namun tak kunjung di temuka " Sial, kunci gue ada di kamar hotel lan " Marahnya.


Arlan tak menjawab dirinya langsung mencari kunci mobil miliknya dan ada, Arlan berjalan " Ayo pake mobil gue " katanya sembari melempar kuncinya pada regan, Regan pun berlari dan segera masuk kedalam mobil di ikuti Arlan.

Arlan memperhatikan Regan yang kini dalam keadaan panik, mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan tinggi, namun bukan itu sekarang.


Arlan meraih ponsel miliknya dan mengetik pesan panjang lalu mengirimkannya pada seseorang, perasaannya berubah seketika, beberapa saat lalu dirinya merasa senang dan gembira namun kini berubah total, takut, namun Arlan tak tau dirinya takut karna apa.


" Itu mobilnya lan!! Gue hapal plat nomornya!! " Seru Regan, kecepatan mobil kini sudah di luar batas, Arlan pasrah.


" Kejar gan, walaupun taruhannya nyawa kita harus dapetin Jessi, kita gak tau apa yang mereka mau sampai nyulik Jessi gue cuma gak mau hal yang ngga ngga terjadi sama cewe Lo " Ujar Arlan.

Regan terus mengikuti kemana mobil yang membawa Jessi itu pergi, Hingga 15 menit lamanya Regan mengikuti mobil itu sampai akhirnya mereka berhenti di sebuah hutan.

Namun mobil yang di ikuti Regan tak terlihat karna regan sempat kehilangan jejak, Arlan dan Regan keluar dari mobil dan memeriksa keadaan di luar.

Regan mencari cari keberadaan mobil itu dan juga Jessi, Arlan dan Regan terus menelusuri hutan gelap itu dengan bantuan senter ponsel.

" Please jangan sampe Jessi kenapa Napa tuhan, mohonn " gumam Regan sembari terus melirik kekanan dan kekiri.

Toxic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang