Happy reading
votement2 hari kemudian
Brak brak!!
" Sial!! " Umpat Lian setelah menendang pintu berkali kali.
" Goblok apa gimana sih, udah tau di kunci cari cara lain kek!! " Seru Zara di belakang Lian.
Zara dan Lian kini berada di kamar hotel, semalam saat mereka hendak pergi mereka di halangi oleh beberapa bodyguard, dan mengetahui Dion, Jonathan dan Melly di belakangnya Zara dan Lian tau bahwa mereka di larang keras untuk pergi.
Membawa Zara dan Lian secara paksa menuju kamar hotel dan menguncinya dari luar, sudah 1 hari 1 malam mereka di sana.
Makan pun hanya bisa meminta memesan lewat bodyguard yang berjaga di depan pintu kamarnya, tentu mereka tidur terpisah.
Besok adalah hari pernikahannya, Zara dan Lian hanya bisa menunggu besok pagi untuk benar benar keluar dari kamar itu.
Sungguh muak Zara jika terus seperti ini, rasanya ingin memberontak pada ayahnya itu.
" An, lewat jendela kita bakal mati hari ini juga, gila ya pinter banget bokap gue pesen kamar di lantai 12 " Cibir Zara sembari melihat ke arah bawah lewat Jendela itu.
Lia berdecak dan langsung berjalan ke arah sofa dan duduk di sana, Di sisi lain Zara tiba tiba heboh sembari berlari kearah telpon kabel dan menekan nomor yang tentu Lian tak tahu.
Zara menggerakkan kakinya menunggu jawaban dari telpon itu.
" Jess Jessi ini gue Zara!! " Seru Zara setelah nomor telpon rumah itu di jawab oleh Jessi, Untungnya Zara menghapal nomor telpon rumah.
" Zara, Napa Ra? " Tanya Jessi di sana.
" Stella, gimana kabar dia, dia baik baik aja kan Jess? "
Ada jeda saat Jessi hendak menjawab
" Ah, d-dia baik baik aja Ra, sorry kemarin gue terlalu panik Stella gapapa Ra "Zara bernafas lega " Ya ampun Ra gue panik loh dua hari ini, kalo Stella Gapapa gue jadi tenang sekarang "
" Eum, Lo selesaiin dulu aja Ra nanti gue sama Stella Dateng kok, Lo,,, gapapa kan? "
" Gapapa Ra, mau gimana pun gue harus terima, daripada hal buruh buruk terjadi sama kalian juga kak Sam gue lebih baik terima apa kemauan bokap gue "
" Sorry ya Ra, kita berdua ga bisa bantu Lo soal ini, ini mendadak- " Kata Jessi menyesal, Zara tersenyum ya walaupun Jessi tak bisa melihatnya.
" Bukan salah Lo berdua, ini keputusan gue Ra, ya mungkin gue ga bisa bahagia kaya pasangan suami istri di luar sana tapi gue berusaha buat bertahan " Ujar Zara memotong ucapan Jessi.
Tanpa Zara sadari Lian di sana menatapnya dalam, Lian jadi merasa ada di posisi yang salah, menerima perjodohanya Lian tak bisa menyelesaikan hal yang menjadi mimpi buruknya hingga saat ini, di tambah Zara yang mencintai temannya sendiri Lian tak yakin jika Zara tak semudah itu meninggalkan Evan yang begitu baik.
Evan pria yang sang baik, Jika Lian perempuan mungkin dirinya juga langsung jatuh cinta pada Evan, Dan ada alasan mengapa Lian seharusnya menolak perjodohanya.
Evan menjaga baik rahasianya, Ini cukup besar baginya juga Evan, Evan yang membantunya selama ini agar bisa-
" Lian Lo ga mau telpon temen temen Lo " tanya Zara di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Love
FanfictionKetiga gadis cantik yang menjalani kehidupan lebih banyak duka dibandingkan dengan Kebahagiaan Keenam pria datang dengan sifat, sikap dan kepribadian yang beda, Di antara ke enam pria itu terus mencari dan menguak banyak rahasia dari ketiga gadis it...