5: Teman Khaotung

155 15 0
                                    


________

Setelah menenangkan kedua bocah itu, akhirnya mereka berempat duduk berhadap hadapan dengan Ohm  disamping kakaknya dan Nanon disamping First.

"Ohhh... Jadi , First itu temen kamu kak?" Ucap ohm mengalihkan ketegangan diantara mereka. lagian aneh banget deh, perasaan tadi biasa aja tapi ngga tau kenapa pas marmut masuk tuh hawanya pengin tak jambak aja gituu sumpah.

"Uhm... "

"Sejak kapan lu temenan sama junior kak? Gue ngga percaya yah... Perasaan yang gue denger denger elu itu suka bikin masalah..." Bukan durhaka sama kakaknya ya. Tapi emang kenyataan kalo khaotung tuh bukan cuma terkenal  pembuat onar ya dari gosip univ. Ya biasalah secara khaotung juga ganteng ya kan jadi ya wajar kalo bakalan banyak mata mata dan telinga yang selalu ngawasin dia. anjai berasa selebriti kampus wehh. 

"Ckckck, kakak sendiri masa ngga lo percaya sih... Meski gue jahil ataupun nakal dan ngeselin sama lo, apa gue pernah buat lo dalam bahaya hah....? " mungkin kesan nakal dan pembuat onar bagi orang berbeda, dan bagi khaotung selama dia ngga pernah ngelibatin orang yang dia sayang dia ngga akan berenti ngelakuin apa yang dia mau. kecuali jika suatu saat perbuatannya bisa membuat orang yang dia sayang celaka mungkin dia bakal berubah dan memilih mengasingkan diri dari kota ini. cukup perhatian juga ni anak wkwk

"Ngga pernah lah, meski lo berandal sekalipun hati lo itu kek emak emak anjai... " anjir emang si ohm, kakak sendiri aja salah dimatanya.

"Asem... "

"Hahahaha... " Kedua kaka adik itu tertawa lepas sampai melupakan kehadiran dua sosok lainnya.

"Uhuk..." First berpura pura batuk untuk menyadarkan kedua kakak adik itu bahwa ada orang lain didepan mereka.

"Ehh First maaf lupa." ohm tersenyum dan bersikap ramah pada juniornya ini.

" Dari pandangan gue yah, lo itu baik banget. Tapi kok mau sih temenan sama si bego Nanon..."

Ohm memandang tepat kemata First dengan serius. jujur sih ini nanon disamping udah ngerasa panas banget ini pengin nendang kepala hm. apa apaan coba jelek jelekin namanya didepan dia sendiri lagi. orang gila emang.

"Pawat... " Khao berusaha menenangkan adiknya. Sedangkan Nanon sendiri hampir kehilangan kendali dan mengepal kan tangannya erat mencoba menahan emosinya.

"Nanon, sabar... " Suara lirih First mampu meluapkan semua emosi Nanon. Dan kini First menatap lurus kemata Ohm dan menjawab pertanyaannya.

"Sebelum gue temenan sama abang lo, gue udah temenan sama Nanon kali. Dari jaman Nanon crumut(jaman ketika ohm masih makan es krim belepotan)  gue udah temenan sama dia.  Ohm, meski lo senior gue... Bagi gue ngga ada yang namanya senior dan junior selagi berteman. Yang ada itu etika dalam berteman..."

Ohm tertegun dengan apa yang dikatakan teman kakak nya ini. Sekarang dia tahu kenapa kakaknya berteman dengan junior. Melihat sikap first, kini Ohm lebih mengerti bahwa dewasa ngga tentang usia maupun jabatan.

Lihat...Dalam sikap, maupun sifat dalam menghadapi situasi yang seharusnya menyudutkannya bisa diputar balik menjadi sesuatu yang membuat First tampak lebih berwibawa.

"Jadi, apa yang akan kau katakan selanjutnya Ohm... "

"AHH.. EHH...Uhmm ti-tidak..." jujur sih ohm jadi canggung kalo dinasehatin sama juniornya ngga tau kenapa gitu.

"Yasudah....Ayo Nanon kita pulang.... "

"Baiklah... Gue juga ngga betah disini... Panas ya First.. Kaya ada iblis gitu... "

"Bangke..." Dengan emosi Ohm teriak pada Nanon dan ingin memukulnya namun ditahan sang kakak.

"Ehh kok nyolot? Ngerasa yah? "

Crazy Love(OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang