1

1K 156 140
                                    

Telolet telolet...

Suara klakson bus sudah terdengar. Tasya tersenyum semringah. Pasti bus sekolah yang dinantikannya sejak lima belas menit lalu akan datang. Dengan sekali sentakan, cewek itu pun berdiri dari kursi panjang taman depan perumahannya, lalu berjalan tergesa menuju tepi jalan raya. Ah, itu dia busnya!

Hari ini Tasya semangat sekali berangkat ke sekolah naik bus. Ia tinggal di Bumi Asri Residence, hanya berjarak empat ratus meter menuju SMAN 8, sekolahnya. Sangat dekat memang.

Tapi melihat bus sekolah yang setiap harinya melintasi depan perumahan, rasanya Tasya jadi pengen naik bus. Ya, walaupun akan lebih lama karena harus keliling kota dahulu untuk mengangkut siswa-siswa dari daerah lain. Tapi kalau Tasya bayangkan, kayaknya seru juga karena bisa berangkat ke sekolah bareng siswa-siswa dari sekolah lain.

Tasya masuk bus melalui pintu belakang. Pandangannya menjelajah ke sekitar. Bersih, itulah kesan pertama yang ia dapatkan saat pertama kalinya naik bus sekolah yang merupakan salah satu fasilitas umum gratis dari walikota ini.

Sebagian bangku sudah terisi oleh siswa dari sekolah lain. Tasya menimang-nimang. Hmm, enaknya duduk di sebelah mana, ya?

Ciiiitttt....

"Eh-eh!"

Bus berhenti mendadak. Tasya gagal mempertahankan keseimbangan. Alhasil, badannya pun oleng dan menimpa seseorang di samping kirinya. Astaga, seorang cowok ternyata!

Bus SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang