"Nath. Nathaaan." Tasya berbisik heboh. Sebelah tangannya menyenggol pelan lengan Nathan.
Cowok itu menoleh. Mendapati binar keceriaan dari sorot mata Tasya, ia sontak menghela napas jengah. "Apa lagiii?" balasnya yang berusaha penuh mempertahankan kesabaran.
Tasya terkekeh geli menatap gurat kekesalan dari lawan bicara. "Instagram lo apa? Saling nge-follow, yuk?"
"Gue cuma nge-follow orang-orang terdekat aja, sorry," balas Nathan terlampau blak-blakan.
Bukannya sedih, senyuman Tasya justru makin melebar. Bola mata cewek itu berkilat cerah. Dengan pedenya, ia berkata, "kalau gitu kita PDKT aja!"
Astaga, ini cewek!
"Gue bakal naik bus tiap hari dan duduk di samping lo biar kita makin deket. Oh! Atau kalau lo mau ngajakin gue jalan, nggak papa! Gue mah gas aja! Hihihi," oceh Tasya.
"Bisa diem nggak sih lo? Pertama, gue nggak mau ngajakin lo jalan. Kedua, kalau lo berniat naik bus tiap hari dan duduk di samping gue, gue mending naik motor aja ke sekolah." Nathan memalingkan muka sebal.
Alih-alih tersinggung dengan penuturan Nathan, tawa geli Tasya justru mengudara. Seru banget sih bikin cowok itu sebal?! Sepertinya mulai detik ini, memancing emosi Nathan menjadi hobi baru bagi seorang Natasya.
Tiba-tiba penumpang dari bangku sebelah kanan menyeletuk, "Oi Nath, jangan galak-galak napa? Cewek cantik gini lo jutekin. Kalau gue mah udah pasti gue gebet, hahaha."
Tasya menoleh. Pandangannya jatuh pada seorang cowok berwajah tengil dengan seragam yang sama seperti Nathan.
"Dih, sono embat," ketus Nathan.
Tawa Tasya dan cowok satu sekolah Nathan meledak bersamaan. Kemudian, Tasya memiringkan kepalanya, menatap si cowok. "Eh Instagram-nya Nathan apa?" tanyanya.
"@nathan."
Mata Tasya berpendar cerah. Ia menatap Nathan dengan ekspresi penuh kemenangan. Sementara cowok itu melayangkan tatapan tajam pada temannya. "Rese lo."Sambil cekakak-cekikik sendiri, kedua ibu jari Tasya bergerak lincah di atas keyboard, mengetikkan username Instagram Nathan.
"Yey, ketemu!" girang Tasya begitu akun Instagram Nathan terpampang di layar ponselnya. Tanpa berpikir lama, cewek itu pun menekan tombol follow.
Namun sepersekian detik setelahnya, senyuman Tasya hilang lantaran dia tidak menemukan postingan apa pun di Instagram Nathan. Bibir Tasya mengerucut lucu.
"Ih, kok nggak ada postingannya sama sekali?! Kalau gitu gue kirimin foto yang tadi ya, trus lo post di Instagram."
"In your dream."
Tasya terkekeh pelan. Lalu kembali ke beranda Instagram-nya dan memposting foto selfie-nya bersama Nathan ke Instagram story. Nggak lupa, dia juga menyebut akun Instagram Nathan.
Senyum Tasya mengembang sempurna. "Kalau gitu biar gue yang nge-post. Jangan lupa di-repost ya, Nath!"
"Kuota internet gue terlalu berharga cuma buat nge-repost story lo."
"Mau gue hotspot-in?"
"Nggak."
"Mau lo apa, sih?"
"Zip your mouth."
"Oke. Gue diem."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bus Sekolah
Truyện Ngắn[short story] Ketenangan Nathan di bus sekolah dirampok secara paksa oleh Tasya, penumpang baru yang super cerewet dan banyak tingkah. Tapi ketika keesokan harinya Tasya tidak hadir, mengapa justru Nathan merasa kehilangan?