Tasya menelusupkan ponselnya ke dalam saku jaket pink pastel yang membungkus badannya. Ia tiba-tiba kehilangan energi. Senyumnya pun lenyap. Dia jadi tidak bersemangat untuk mengajak Nathan ngobrol soal ini-itu. Atau merecoki Nathan dan mendapati respons judes dari cowok itu.
Tasya memegangi perutnya yang entah kenapa jadi terasa mual. Dan nggak hanya itu, kepalanya jadi pening. Padahal perasaan tadi pagi sebelum berangkat dia baik-baik saja.
Tasya merapatkan jaketnya. Bersamaan dengan itu pula Nathan menoleh dan menatap Tasya heran, seolah tersadar ada suatu hal yang terjadi pada cewek itu sehingga membuatnya jadi nggak banyak tingkah.
"Kenapa lo?" tanya Nathan.
"Gue pusing. Pinjem bahu lo buat nyandar ya, Nath," balas Tasya lemas. Dia menatap Nathan sekilas. Lalu tanpa menunggu persetujuan dari cowok itu, Tasya langsung menyandarkan kepalanya ke bahu Nathan.
Cowok itu berdecak. Selain suka memaksa, Tasya ini seenaknya banget sih nyandar-nyandar di bahu orang?!
"Aneh banget, lo. Kenapa tiba-tiba jadi lemes gitu, sih?" Sedetik setelah mulutnya mencetuskan kalimat tersebut, Nathan merutuki dirinya sendiri dalam hati. Kenapa juga dia harus kepo?
"Hnggh, nggak tauuu. Tapi tiba-tiba gue pusing sama mual," racau Tasya. "Sama pengen mun---huek!"
"Anjir!" Mata Nathan membulat sempurna. "Lo mabok perjalanan?!"
"Cariin gue keresek cepet!" suruh Tasya sambil menabok paha Nathan. Sementara itu sebelah tangan gadis itu menutup mulutnya rapat-rapat.
Nathan seketika panik. Nggak lucu kalau dia ikutan basah gara-gara Tasya muntah. Cepat-cepat dia pun berdiri dan menanyai penumpang lain di sekitarnya barangkali ada yang membawa kantung plastik dan minyak kayu putih---kalau ada. Nggak butuh waktu lama, dia mendapatkan kedua barang tersebut dari penumpang yang duduk di belakangnya.
Tasya pun segera merebut kantung plastik dari Nathan untuk mengantisipasi dia akan muntah secara tiba-tiba.
Nathan kembali duduk. Lalu tangannya terangkat untuk mematikan air conditioner yang ada di langit-langit bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bus Sekolah
Short Story[short story] Ketenangan Nathan di bus sekolah dirampok secara paksa oleh Tasya, penumpang baru yang super cerewet dan banyak tingkah. Tapi ketika keesokan harinya Tasya tidak hadir, mengapa justru Nathan merasa kehilangan?