Nathan memandang bangku sampingnya. Kosong. Kalau kemarin di jam yang sama suasananya begitu hidup karena kehadiran Tasya, maka kali ini adalah kebalikannya. Nathan jadi merasa sepi. Seperti sebelum-sebelumnya.
Mengusir rasa bosan, cowok itu membuka ponselnya dan memilih aplikasi Instagram. Ada puluhan notifikasi masuk ke akun Instagram-nya yang belum dibuka sejak kemarin. Satu akun berhasil menyedot penuh atensi cowok itu, @natasya. Otaknya bekerja cepat menyimpulkan bahwa akun tersebut milik Tasya, cewek yang kemarin duduk di sampingnya.
@natasya started following you
@natasya mentioned you in their story
Berbekal rasa penasaran, ibu jari Nathan mengetuk profil akun Instagram Tasya yang dilingkari gradasi berwarna jingga. Dalam sekedipan mata, muncul story Tasya berupa video di bus--- "Nathan, say hiii!"---dan muka cuek Nathan bersamaan dengan suara nyaring Tasya.
Sial. Nathan jadi terbayang-bayang suara Tasya.
Di story berikutnya, menampakkan foto selfie Tasya bersama Nathan. Tasya dengan senyuman lebarnya. Dan Nathan dengan muka juteknya. Tanpa sadar, Nathan menahan agar ibu jarinya nggak terlepas dari layar ponsel, agar dia bisa mengamati foto tersebut lebih lama.
Kalau diperhatikan lebih jeli, ternyata Tasya manis juga. Bahkan Nathan baru menyadari jika cewek itu memiliki dekik di pipinya. Namun membayangkan perangai Tasya yang super menyebalkan, membuat Nathan jadi menyesal telah mengakui kalau Tasya itu memang cantik dan manis.
Cekrek.
Nathan mengambil tangkapan layar. Sadar dengan hal konyol macam apa yang baru saja ia perbuat, cowok itu pun mendengkus, kemudian memasukkan kembali ponselnya ke saku seragam.
Bus berhenti di depan SMAN 8, sekolah Tasya. Beberapa penumpang pun berangsur turun. Selama kurun waktu tersebut, Nathan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengedarkan pandangan ke luar jendela.
Satu helaan napas keluar. Kebodohan macam apa lagi ini? Dan ... buat apa juga Nathan mencari Tasya?
Namun, belum sempat cowok itu mengalihkan pandangannya dari SMAN 8, netranya sudah lebih dulu menemukan keberadaan Tasya. Alih-alih terlihat seperti cewek cupu dengan rambutnya yang kali ini dikuncir dua, Tasya justru terlihat sangat cute di mata Nathan. Dia mengenakan jaket berwarna kuning cerah, sesuai dengan kepribadiannya yang kelewat ceria.
Namun ternyata Tasya nggak sendiri. Nathan justru menangkap cewek itu tengah tertawa riang bersama seorang cowok. Nathan berdecak. Seharusnya dia merasa baik-baik saja melihat pemandangan tersebut. Namun sialnya, mengapa cowok itu justru merasa terusik? Rasanya seperti ada secuil perasaan tidak rela yang menelusup ke lubuk hati Nathan.
Sayangnya Tasya baru menyadari keberadaan bus yang mengangkut Nathan ketika bus tersebut sudah hendak melaju kembali. Beruntungnya, mata cewek itu bisa bekerja cepat menemukan Nathan yang duduk di dekat jendela. Memasang senyum lebar, Tasya pun melambaikan tangan heboh ke arah Nathan.
"Nathan, hati-hati di jalan! Dah!" teriak Tasya yang sayangnya nggak sampai ke telinga Nathan.
Sepersekian detik, tatapan mereka saling bersirobok. Hingga pada akhirnya bus betul-betul melaju meninggalkan Tasya dan SMAN 8. Dengan begitu, Nathan menghela napas panjang, berharap agar Tasya dan segala kenangan tentangnya di bus ini segera berlalu dari pikirannya.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Bus Sekolah
Short Story[short story] Ketenangan Nathan di bus sekolah dirampok secara paksa oleh Tasya, penumpang baru yang super cerewet dan banyak tingkah. Tapi ketika keesokan harinya Tasya tidak hadir, mengapa justru Nathan merasa kehilangan?