33

16.3K 2.1K 179
                                    

10 tahun kemudian

INFO TERBARU: KECELAKAAN BERUNTUN YANG MENYEBABKAN 4 KORBAN LUKA-LUKA.

Dalam kamus makan siangnya tidak akan ada kata tenang. Aga pernah mendambakan makan siang yang sempurna tapi semakin bertambahnya waktu semakin ia tenggelamkan keinginan itu.

"Ga, mau gue apa lo yang turun? Katanya korban kecelakaannya ada 4 orang," ujar Maya.

Maya itu teman seperjuangan Aga di dunia kedokteran mulai dari tahun pertama di rumah sakit ini sampai detik ini.

Bahkan apa yang ia harus tangani sudah di spoiler dari siaran berita di televisi kantin rumah sakit.

"Gue aja, May," sahut Aga.

Maya bernapas lega membiarkan pekerjaannya dibagi dua dengan Aga. Ia masih punya beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan sebelum petang berganti malam hari ini.

"Mending lo langsung se-hap itu makanan, yakin gue semenit lagi sampe pasiennya," saran Maya.

Seharusnya Aga mendengarkan Maya saat itu juga karena detik ia menyadarinya, ia sudah terlambat. Bunyi sirine darurat rumah sakit sudah terdengar dan Aga langsung meninggalkan makanannya yang tersisa lalu berlari menuju IGD.

"May, bersihin!" teriak Aga sudah tidak menoleh lagi ke belakang.

Maya terkekeh sambil menggeleng, ia membantu Aga untuk membersihkan makanan tersisanya karena di kantin rumah sakit itu semuanya self service.

Ruang IGD sudah ramai, ada 4 korban sesuai yang diberitakan dan beberapa tambahan orang yang bahkan Aga tidak tahu siapa serta staff ambulance serta rumah sakit yang sibuk melakukan tindakan pertama.

"Dok, sebelah sini," ucap salah satu perawat.

Aga mengikuti perawat itu menuju bilik salah satu korban yang diyakini mengalami patah tulang pada lengannya. Sepanjang perjalanan, ia melihat beberapa rekan dokternya sudah membantu menangani korban lain. Aga dikhususkan korban ini karena sang korban membutuhkan operasi.

"Selamat siang-

"Aga?"

Aga baru tiba, menatap satu detik ke arah pasien yang akan ia obati dan setelah itu dunianya buram.

Siapa pasien yang dengan gamblangnya memanggil namanya seakan-akan mereka sudah kenal belasan tahun lalu?

Iya, Xena. Xena Jira. Dan, mereka memang kenal dari belasan tahun lalu.

Dunia Aga mendadak buram dan berputar. Bertemu lagi setelah 10 tahun di dalam keadaan seperti ini tidak masuk dalam prediksi Aga.

Prediksi Aga itu mereka akan bertemu disaat Xena sudah membawa dua orang anak atau bahkan tiga? Atau sedang dalam tahap menyebarkan undangan pernikahan? Bertemu di rumah sakit dalam keadaan gadis itu kecelakaan sungguh tidak masuk dalam tebakan Aga.

Ia harus bersyukur atau tidak kalau gitu?

"Dokter kenal?" tanya sang perawat sama ikut bingungnya dengan sang dokter.

Aga bingung bukan karena apa-apa, tapi otaknya mendadak bodoh jika dihadapkan dengan gadis ini. Mau 10 tahun lalu, 10 tahun kemudian, semua rasa ini ternyata masih sama dan Aga masih bodoh dibuatnya.

"Kenal," ucap Aga.

Mengesampingkan semua perasaan campur aduknya, Aga memprioritaskan tujuannya.

"Sakit?" tanya Aga mencoba menekan bagian lengan Xena yang di duga patah.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang