Besok sorenya
Fakta menarik dari subuh tadi adalah saat Aga berjalan ke kamar Xena ternyata dia masih sadar. Keinginannya menghampiri gadis itu murni di bawah kesadarannya karena tidak mau kesepian.
Kemunculan Xena di kontrakan sukses membuat alam bawah sadar Aga memberontak, memunculkan rasa tidak ingin sendiri. Semalam adalah salah satu puncaknya, nyari Ita tidak mungkin, Tara sama aja bunuh diri, pilihan terakhir dan terbaik jatuh pada Xena. Lagipula hanya wajah gadis itu yang terbayang di kepala Aga.
"Hmm," gumam Aga mulai terbangun.
Ia masih enggan membuka matanya tapi ia bisa dengan jelas merasakan seseorang berbaring di sebelahnya. Aga memajukan wajahnya mencoba mendekat dengan menebak-nebak karena matanya masih berat.
"Xen?" panggil Aga, suaranya parau.
Perempuan mana pun mungkin akan teriak kegirangan jika mendapatkan pengalaman mendengar suara parau Aga yang kayak barusan. Xena beruntung sekali sebenarnya tapi dia tidak bereaksi apapun.
Aga kembali mencoba meraba sekitarnya dan ia merasa janggal sekarang.
"AGA ANJING BABI KUCING BURUNG KUDANIL KERBAU SAPI. LO LAGI MABOK TAU AJA MANA YANG CAKEP, BANGSAT. BISA-BISANYA MINTA TIDUR DISINI."
Suara teriakan Haris sukses membuat Aga spontan terbangun. Cowok itu kaget setengah mati karena jujur Haris yang disebelahnya tidak pernah terpikirkan sedikit pun oleh Aga.
"Anjing. Kok lo?"
"IYA GUE. KENAPA? XENA BANGUNIN GUE JAM 4 PAGI MINTA TOLONG TEMENIN LO TIDUR DISINI. DIA TAKUT LO MUNTAH ATAU BUTUH APA-APA," omel Haris sudah tidak bisa membendung lagi emosinya.
"Terus anaknya kemana?" tanya Aga panik.
Mengumpat dalam hati berkali-kali karena ternyata semalam ia tidur bersama Haris.
"DI KAMAR LO. DIA TIDUR DI KAMAR LO."
"Kenapa?"
"DIA TAKUT LIAT LO MABOK GITU MAKANYA BANGUNIN GUE."
Aga yakin habis ini Haris pasti butuh minum air karena tenggorokkannya seret. Aga aja heran darimana anak itu bisa dapat energi sebanyak tadi buat teriak-teriak.
Aga masih pusing tapi dia bergegas kembali ke kamarnya dan benar saja ia menemukan Xena tiduran di tempat tidurnya sambil main ponsel.
"Kamu udah bangun?" Pertanyaan pertama Xena.
Aga mengangguk dan berjalan mendekat. "Lo kenapa disini?" tanya Aga ragu-ragu.
"Maaf ya. Aku takut sama kamu jadinya aku bangunin Haris."
Aga mengambil posisi agak jongkok di pinggir tempat tidurnya sedang Xena masih di atas tempat tidurnya. "Gakpapa. Gue yang minta maaf udah nakutin lo. Gue gak ngapa-ngapain lagi, kan?"
Aga memastikan tidak ada tindakan lebih dari dia yang bilang mau tidur sama gadis ini semalam. Jika ada yang terjadi diluar itu, maka itu sudah diluar kesadarannya.
Untungnya Xena menggeleng dan Aga bisa bernapas lega.
"Lo beneran tidur di kamar gue?" tanya Aga lagi.
"Iya. Aku udah beresin juga tuh kamar kamu. Gak liat udah rapi dan gak ada puntung rokok berserakan?" ungkap Xena bangga.
Aga melihat sekelilingnya dan emang nyatanya bersih. Bahkan, botol alkohol kosong sudah tidak ada, tempat sampahnya juga bersih. Kamar Aga mendadak rapi layaknya kamar baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alcohol, Cigarettes, You ✔
Fanfiction[SUDAH TERBIT - link shopee on bio] Ada tiga hal yang bisa membuat kewarasan Sagara terjaga yaitu alkohol, rokok, dan Xena.