26

17.2K 1.8K 141
                                    

Besok sorenya

"Guys, asli, gue mau nanya," seru Haris.

Ucapan Haris menarik atensi warga setempat karena semuanya serempak menatap hari kecuali Sagara yang katanya masih tidur.

"Apa?" tanya Ale, menanggapi.

"Tugas gue banyak banget anjir. Jadinya gue bingung mau main PS dulu apa rebahan dulu ya?"

"Anjing, gue dengerin lagi. Bangsat, bangsat," Ale reflek ngedumel.

Padahal baru ada satu kejadian tidak mengenakan kemarin, tapi rasanya sudah lama suasana kontrakan tidak se-normal ini.

"Emang biasa gini ya?" tanya Juan berbisik ke Tara.

"Ini masih versi normal dikit," balas Tara ikutan berbisik.

Juan mengangguk paham, sepertinya ia masih perlu belajar banyak menerima sifat asli para teman se-atapnya ini.

"Maafin ya, Ju," sela Bima nimbrung.

Atensi ke Haris tergantikan dengan tiba-tiba ada suara ketokan pintu di depan kontrakan.

"Siapa dah?" tanya Ale merasa terganggu. "Gue cek deh."

Ale berangkat ke depan garasi dan melihat ada 4 driver ojek online berdiri disana membuat Ale bingung siapa yang memesan sebanyak ini?

"INI SIAPA YANG PESEN MAKAN?" teriak Ale bertanya karena posisinya jauh ada di depan.

"KAGAK ADA," balas Haris ikutan berteriak.

"Maaf, Pak. Untuk siapa ya?" tanya Ale sopan.

Ale tuh cuma gak tau diri sama kurang ajar ke anak kontrakan aja. Ke orang lain apalagi lebih tua, Ale sopan banget kok.

"Disini sih ketulisnya Narendra, Mas," ujar salah satu driver.

Ketiga driver lainnya ikutan mengecek.

"Eh, sama kayak punya saya."

"Narendra juga, Mas."

"Sama, Mas."

Oke, sudah jelas empat-empatnya untuk Naren. Ale menerima dengan penuh tanda tanya lalu mengucapkan terima kasih. Di cek dulu dan isinya obat? Obat apa? Naren ngobat?

"Punya siapa, Le?" tanya Ita begitu Ale masuk membawa empat goodie bag warna-warni kayak pelangi.

"Buat Naren," jawab Ale

Empat goodie bag itu langsung diserahkan ke Naren tapi yang ngecek Ita sama Tara, sedangkan Xena menyaksikan saja. Xena hadir disini tapi pikirannya tidak ada disini karena Aga belum muncul daritadi.

Kata Jidan, semalam dia begadang ngerjain tugas makanya Xena juga gak mau ganggu sekarang karena ia paham sebanyak apa tugas anak kedokteran itu.

"Na, itu tadi gue buka isinya obat. Lo ngobat?" tanya Ale.

"NA, KOK ADA SURAT CINTANYA SIH?" teriak Tara masih sibuk ngobrak-ngabrik isi goodie bag milik Naren.

Naren terkekeh. "Gue hari ini diajak jalan, gue bilang aja sakit. Eh, malah dikirimin obat," ungkap Naren santai.

"Wah. Sakit jiwa," sahut Bima.

"EMPAT CEWEK NA? NGAJAK LO JALAN? GILA LO," teriak Haris.

"HARIS! SAKIT TELINGA GUE!" protes Tara yang kebetulan ada di sebelah Haris.

Alcohol, Cigarettes, You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang