25

17.8K 2K 178
                                    

Kata aku kali ini beneran siap-siap, hehe.
Im sorry!

.
.

Di kampus

"Hai, Xena ya?"

Xena yang lagi menelusuri lorong mendadak berhenti bukan karena ada yang memanggil namanya tapi karena ada yang menahan pergelangan tangannya juga.

"Eh, iya? Kamu siapa?" tanya Xena balik.

Ia ingin melepaskan pegangan di tangannya tapi tidak bisa karena orang yang memegangnya cukup keras.

"Gue temennya Ray," ungkap cowok itu.

Ray. Ray. Ray. What the fuck.

"Lepas," ucap Xena.

Cowok yang mengaku teman seorang cowok bernama Ray pun tidak melepaskan tangan Xena.

"Tolong lepas," ulang Xena lebih tegas kali ini karena jika tidak dari si pemegang tangan yang melepas akan sia-sia usaha Xena.

"Kenapa harus dilepas?"

"Karena aku gak suka dipegang kayak gini," ucap Xena terus terang.

Cowok itu menyeringai. "Ray nyariin lo. Lo tau, kan?"

"Tolong lepas," pinta Xena.

Kampus ramai tapi tidak akan yang tahu bahwa Xena dalam keadaan dimana ia tidak nyaman. Yang orang-orang tahu mereka adalah dua teman lama yang baru dipertemukan dalam satu universitas yang sama. Nyatanya bahkan Xena tidak mengetahui cowok ini sama sekali.

"Kenapa lo kabur gitu aja?"

"Tolong lepas."

"Lo kenapa sih?"

"Tolong lepas."

Oke, baik, keadaan ini semakin tidak baik. Siapapun cowok ini tentu tidak membawa hal yang baik bagi Xena, kehadiran cowok ini tidak memperbaiki masa lalu Xena dan malah akan menambah malam-malam lain dengan mimpi buruk yang berulang.

"Tolong lepas," pinta Xena sekali lagi, nadanya lebih frustasi dan terdengar lemah.

Buk!

Satu pukulan langsung melayang ke wajah cowok yang bahkan tidak ada yang tahu namanya. Pukulan dari Aga.

Aga emang rencana ketemu sama Xena di kampus, lewat 2 menit dari perhitungan awal Aga dimana seharusnya gadis itu sudah sampai membuat Aga khawatir. Ia memutuskan menyusul dan lihat apa yang terjadi.

"Lepas, bajingan," bentak Aga.

Satu gerakan, tangan Aga menarik Xena untuk berdiri di belakangannya membiarkan tubuhnya menjadi pembatas gadis itu dengan cowok di hadapannya.

"Mau pulang," rengek Xena di belakang Aga.

"Ini siapa, Xen?"

"Aku gak tahu."

"Mana mungkin lo gak tau?" tanya Aga frustasi.

"Aga, aku mau pulang," rengek Xena lagi.

Pukulan Aga walaupun cuma sekali sukses membuat cowok anonim itu terkapar cukup lama. Aga udah siap melayangkan lagi pukulannya jika Xena tidak menahan lengan cowok itu.

"Jangan," pinta Xena.

"Kalau lo gak bilang ini siapa, gue pukul lagi," ancam Aga.

Xena masih bilang kalau dia gak tahu dan dia gak mau tahu. Boleh kah Xena hanya ingin pergi dari sini saja tanpa menjelaskan apa-apa?

Alcohol, Cigarettes, You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang