Lita baru saja pergi 5 menit yang lalu. Kini Ariel hanya duduk di ruang tamu dan bersandar sambil mencoba memperbaiki mood nya yang rusak. Ya, rusak cuman karena disuruh berangkat sama Oniel.
Disisi lain terlihat seorang laki-laki sedang berjalan ke ruang tamu sambil membawa nampan berisi 3 buah roti tawar dan segelas susu. Ya, itu laki-laki itu adalah Oniel.
Oniel langsung saja meletakkan nampan itu diatas meja ruang tamu. Dan segera membalikkan badannya untuk kembali kedalam kamarnya.
"Buat gue?" Tanya Ariel saat Oniel membalikkan badannya
Oniel pun membalikkan badannya dan mengangguk, kemudian berjalan meninggalkan Ariel dan kembali kedalam kamarnya.
Ariel pun segera menyantap roti tawar yang disiapkan oleh Oniel.
"Krib! Apaan tuh? Bagi dong" ucap Eve yang datang entah dari mana.
Ariel pun memberikan Eve satu buah roti. Dengan sigap pun Eve mengambil roti itu.
"Tumben lo bikin sarapan, biasanya lo ngak sarapan kalo mami berangkat cepet" kata Eve sambil mengecek adakah pesan dari Stanlie yang masuk.
"Bukan gue yang bikin"
"Lah terus siape? Kak Daniel?" Tanya Eve sambil mengerutkan dahinya.
"Daniel siape? Oniel?" Tanya Ariel balik.
"Itu tuh, anaknya temen mami yang nginep"
"Iye"
Eve pun menganggukan kepalanya sambil mulai menyantap roti tawar yang ada ditangannya itu.
"Eh krib, lo cocok tau jadian sama kak Daniel"
"Dih ogah" tolak Ariel mentah mentah.
"Lah kenapa? Dia kan cakep, perhatian, pasti cocok deh sama lo"
"Tau ah, ogah gue" ucap Ariel.
Ariel benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya jika Oniel menjadi pacarnya. Membayangkannya saja sudah membuatnya geli, apalagi jika hal itu memang berar-benar terjadi.
Terlihat Oniel sudah keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu untuk mengajak Ariel berangkat sekolah.
"Ariel, ayo" ucapnya datar, lalu meninggalkan Ariel untuk menyiapkan mobil.
Ariel pun mengambil tas ranselnya dan berdiri dari sofa itu.
"Gue duluan ya lay, jangan lupa kalo lu pergi, kuncinya"
Ariel belum selesai menyelesaikan ucapannya, namun Eve langsung memotong perkataannya.
"Kuncinya simpen dibawah rak sepatu, udah sana lo pergi aja, kasian tuh pacar lo nungguin"
Ariel menghembuskan napasnya dengan kasar, karena kesal dengan Eve yang selalu "ceng-cengin" dia sama Oniel.
-○-
Blammm
Oniel pun menyalakan mesin mobilnya dan juga ac mobil. Ia membuka ponselnya dan membaca pesan yang baru saja dikirimkan Veranda.
_________________________________________
Mama❤_________________________________________
Niel, udh berangkat belum?
Ini mau berangkat ma, lagi nunggu
anaknya tante LitaOoo gitu
Semangat ya nak
KAMU SEDANG MEMBACA
Cornelio & Ariella
Teen FictionCerita ini tentang Cornelio Daniel Winson, cowok tampan, pintar, berprestasi yang bisa dibilang "most wanted boy" di SMA Pelita yang memiliki sikap dingin, cuek serta pendiam dan juga kepribadian yang cukup tertutup, membuat dirinya seolah teka-tek...