Setelah Oniel keluar meningkalkan ruangan, Eve langsung duduk dikursi yang tadi Oniel letakkan disamping ranjang Ariel.
"Eh, lu tadi ngapain?" Tanya Eve.
"Ngak ngapa-ngapain kok" jawab Ariel.
"Tapi kok pipi lo merah? Apa jangan-jangan lo habis.."
"Apaan sih!" Ketus Ariel dengan tatapan sinisnya.
"Iya-iya maaf deh"
ceklek
Terlihat Lita yang baru saja memasuki kamar ini. Ia membawa sebuah tas yang ia tenteng di bahunya. Saat melihat Lita, bukannya Ariel menanyakan dari mana saja Lita, atau apa, Ia justru menanyakan hal yang mungkin tidak akan Eve sangka-sangka.
"Mi, Oniel nya mana?"
"Tadi udah mami suruh pulang, kasian dia udah jagain kamu dari tadi" Jawab Lita sambil mengeluarkan baju milik Ariel.
Ariel pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
-○-
Di dalam mobil.
"Niel lu tadi ngapain? Anak orang mau lu cium tiba-tiba, gila lo Niel. Untung aja tadi Eve dateng, kalo ngak bisa kebablasan lu Niel" Ucap Oniel bermonolog.
Entah mengapa sejak keluar dari kamar itu, pikiran Oniel tidak bisa lepas dari Ariel. Ia tidak bisa berbohong, Ariel sungguh memiliki paras yang indah, terlebih lagi jika dilihat lebih dekat.
Sebuah gerobak nasi goreng yang ada di tepi sebelah kanan jalan cukup menarik perhatian Oniel. Oniel pun memutuskan untuk memberhentikan mobilnya dan membeli seporsi nasi goreng untuk dirinya sendiri.
"Pak, nasi gorengnya satu porsi, bungkus ya" Ujarnya pada abang tukang nasi goreng tersebut.
"Ok mas, ditunggu ya mas, silahkan duduk dulu"
Oniel pun duduk di kursi yang telah disiapkan oleh abang penjual nasi goreng. Sambil menunggu, Ia mengecek isi dompetnya. Binggo, ternyata ternyata uang cash miliknya tidak cukup untuk membayar nasi goreng. Ia pun berdiri dari tempat duduknya dan mengatakan pada abang nasi goreng bahwa Ia ingin mencari mesin ATM terlebih dahulu, untuk menarik tunai.
-○-
Setelah mengambil uang, Oniel pun berniat untuk kembali ke tempat Ia membeli nasi goreng tadi. Namun Ia mengurungkan niatnya saat melihat di sebuah gang, ada seorang wanita yang sedang dicegat oleh seorang preman.
"Neng, ngak usah takut sama abang, abang cuman mau seneng-seneng aja kok" ucap preman itu sambil meraih lengan kanan gadis itu.
"Gak mau, lepasin ngak!" Kecam gadis itu.
Bukannya melepaskan lengan gadis itu, preman itu malah menggenggam lengan itu lebih kuat lagi. Oniel yang sedang mengamati dari jauh pun sudah geram dengan kelakuan preman itu, lalu Ia memutuskan untuk menghampuri preman itu.
"Permisi mas, tolong lepasin tangan mbaknya" Pinta Oniel secara baik dan sopan.
Preman itu pun derdecih, lalu melepaskan tangan wanita itu dan mulai mendekati Oniel.
Bugh.
Sebuah pukulan melayang di perut Oniel. Ia pun sedikit meringis sambil memegang perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cornelio & Ariella
Teen FictionCerita ini tentang Cornelio Daniel Winson, cowok tampan, pintar, berprestasi yang bisa dibilang "most wanted boy" di SMA Pelita yang memiliki sikap dingin, cuek serta pendiam dan juga kepribadian yang cukup tertutup, membuat dirinya seolah teka-tek...