"Duh sakit tauu"keluh Dilla sambil mengusap usap kepalanya
"Utututu maapin alma yah, sini aku cium biar sembuh"ujar jian
" manja nya toge satu ini"ucap Alma sambil mengelus elus pipi Dilla
"Udahlah ini apa apan si kalian alay banget"pekik Dilla
"Yaelah, gapapa kali"saut Alma
"Iyah gpp kan yah, tau gak gw kalok meluk lo tu bisa di angkat sekalian Dil, jadi gemes aja pengen nge Remes badan lo"ujar Jian
"Heh ini badan orang yah bukan mie yang bisa di remes remes"bentak Dilla
"Iyah yah tau, jangan marah marah makannya ku remes loh nanti. Lo kalok marah tambah gemes soalnya"ucap Alma
"Iyeee"saut Dilla dengan wajah datarnya
flashback
"Assalamualikum" salam orang bersuara bass itu di layar handhphone bunda jian
"Wa'alikumsalam, maaf ini dengan siapa yah?" Jawab jian
"Saya putra dari bu Eva tante ..." Saut orang bersuara bass itu
"Ouuh, maaf ini saya putrinya, bunda lagi keluar dan hp nya nggak di bawa sama beliau" jelas jian
"Ouuh maaf, saya kira tante aida" jawabnya
"Ada keperluan apa yah?"tanya jian
"Mm saya ingin berbicara dengan tante Aida, tapi beliau sedang tidak ada jadi saya minta tolong sampaikan ke beliau kalok nanti sudah ada di rumah, saya ingin berbicara dengan beliau telvon saya lagi nanti"jelas Orang bersuara bass itu
"Ouuh baik, nanti saya sampaikan ke bunda."
" Boleh tau ini dengan mas siapa yah?,"sambung jian
"Nasef" jawab singkat orang itu
"Assalamualikum"sambungnya lalu ia dengan cepat mematikan telvon itu
"Wa--"jawaban jian pun terputus
"Lah kok malah langsung di matiin"
"Astaghfirullah nyebelin banget"sambung jian sambil menatap ponsel milik bundanyaflashback on
🪐
"Hayoo Jian!"seru Dilla sambil memukul bangku yang jian tempati
"Astaghfirullah.. kaget looo"saut jian
"Lagian ngapain bengong si, hah?"tanya Alma
"Nggak itu lo aku keinget nama anaknya tante Eva.."jelas Jian
"Siapa siapa"serontak mereka bertanya bersamaan, karena sudah penasaran dengan jawabannya. Jangan samapi Jian membuat mereka berdua mati penasaran dengan orang yang bersuara mirip dengan putra bu Eva ini
"Nasef.."jawaban singkat itu membuat Dilla ternganga.
"Haaaah(?)"saut Dilla terkejut mendengarnya.
"Aagha Muaffaq Nasef..."sambung Dilla dengan suaranya yang tertahan.
Alma yang sedang minum teh hangat itu, langsung menyemburkan teh di dalam mulutnya karena kaget mendengar ucapan Dilla
"S-seriusan lo Dill?"tanya Alma dengan mengangkat kedua alisnya dan menoleh ke arah Dilla"Ih jorok Almaa" pekik Dilla
"Seriuss looo...?!"
"Emang lo tadi gak baca bed namanya Jian?" Tanya Dilla kepada Jian
"Gak sih" jawab jian
"Eh bentar, kenapa kalian pada hebo sih?, Aneh banget"jian yang heran melihat tingkah laku kedua sahabatnya
"Kenapa lo bilang?..., Cowo yang jarang terbuka sama cewe itu istimewa Jiaaan, dan lo bisa komunikasi langsung sama dia di telvon lagi"serkas Dilla
"Iyaah jian... Lo itu gimana sih!"serkas Alma
"Biasa aja sih... Kan gw gak tau tentang dia"jawabnya dengan wajah polos yang terlihat biasah saja.
Padahal kedua sahabatnya ini ingin sekali mendapatkan laki laki yang seperti Agha.
Mereka hanya menggelengkan kepalanya ketika mendengar jawaban jian yang hanya terlihat biasa saja tanpa ada rasa kagum sama sekali di raut wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
kekasih pilihan Allah
Teen FictionHifza Innayah Jian(Jian) yang tak pernah menaruh harapan dan rasa sukanya kepada laki laki selain ayahnya, entah kenapa di suatu hari ia merasakan cinta dengan laki laki yang selama ini ia tak mengenalnya dan pertemuannya yang pertama kali pun karen...