Setelah Agha mengganti baju agha pun keluar. Dengan pakaian kaos hitam yang ia gunakan dan celana panjang joger bewarna coklat yang ia pakai

"Ada apa bii?" Tanya Agha sambil duduk di sebelah abi nya

"Makan nih, biar tambah gede. Kita sambil ngobrol bareng"ajak om Ardi

"Iyah bi"jawabnya

Agha pun mengambil piring ia ingin mengambil se centong nasi namun nasi yang ia ingin ambil jaraknya sangat jauh dengannya

"Sini piringnya Gha biar saya bantu"ucap jian yang melihat Agha kesulitan meranggai sebaskom nasi di depan jian

"Ouh yah"jawab agha
"Segini cukup?" Ucap jian menunjukkan piring yang ia beri nasi itu

"Iyah"jawab Agha
Jian pun memberikan piring itu kepada Agha

"Makasih yah"sambung agha

"Iyah sama sama"ucap jian

"Ok lanjut masalah cafe, jadii apa kita lanjutkan lagi buka cafe ini?"tanya Ayah

"Harus lanjut lah,. Agha.. gimana menurut kamu, kamu setuju?"tanya om Ardi

"Boleh bii Agha setuju aja" jawabnya mengangguk mantap ke arah Abiinya

"Ok jadi minggu depan kita lanjutkan lagi pembahasan ini kita janjian di suatu tempat, setuju?"ujar kak cline

"Setuju!"jawab mereka bersamaan
Dengan suara yang keras

Bunda yang mendengar mereka berdua kaget hingga tersedak makanan di mulutnya
"Uhuk uhuk.."
"Eh eh ini minum dulu tehnya"ujar tante eva menyuguhkan teh ke bunda, karena khawatir dengan keadaannya bunda
"Makasih makasih"ucap bunda
"Bunda gak papa?"tanya jian dengan wajah polosnya
"Gak gak papa, bunda kaget aja"ucap bunda
"Maaf ya tante gak bermaksud buat tante kaget"ucap Agha sambil memasang wajah bersalahnya
" gak apapa kok Gha, gak ada yang salah. Tante aja yang kagetan"ujar Bunda

"Hahahaha bunda emang gitu gha, gpp kok "terkekeh kekeh kak cline
"Ihhh kakak ga boleh gitu "bisik jian sambil menyenggol pundak kakaknya
"Iyah maaf maaf. Maafin cline yah bund"ucap kak cline
Bunda hanya menganggukan kepalanya

Agha yang dari tadi diam diam memperhatikan jian tiba tiba terukir senyuman di wajahnya, dia terpukau karena jian orangnya terlihat sangat lembut, baik dan sopan

"Agha.. kenapa kamu nak?"tanya Abii
"Eh i- anu gak papa bii"jawabnya grogi karena pertanyaan Abi,
Abi tau ada apa dengan putra nya ini, sedari tadi ia memperhatikan jian diam diam
"Owalah abi faham kok"ujar abi sambil mengangguk mantap kepalanya
"Baru kali ini abi lihat kamu terpukau sama lawan jenis Gha" bisik abi di sebelah Agha.
Agha yang mendengar perkataan Abi hanya tersenyum malu sambil menundukkan kepalanya

kekasih pilihan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang