~13

10 0 0
                                    

"Kek... Gimana kabarnya?"tanya kak cline yang sedang menyediakan teh untuk kakek
"Alhamdulillah baik..."jawab kakek
"Kapan kamu nikah cline...?, Kakek pengen banget lihat kamu meminang anak orang"sambung kakek bertanya kepada cline

"Insyaallah bulan depan kek, cline usahakan"ujar kak cline dengan penuh keyakinan

"Dan insyaallah cline mau buka cafe nya Ayah yang dulu lagi, buat kerja sampingan, biar gak ngerepotin perusahannya Ayah"sambungnya

"Pinter sekali cucu kakek ini, semoga sukses yah nak"ujar kakek sambil menepuk nepuk bahu cline yang ada Di sampingnya
"Aamiin"jawabnya

"Assalamualikum"salam pak ujang selaku supir kakek yang selalu mengantarkan kakek bersama jiddah kemana mana
"Wa'alaikumsalam, pak ujang. Sini pak duduk"ucap cline mempersilahkan pak ujang untuk duduk di bangku yang ada di sebelahnya
"Yah mas makasih"saut pak ujang
"Bentar yah pak cline ambilin kopi dulu"ujar kak cline
"Gak usah mas, ngerepotin aja"ucap pak ujang
"Gak papa pak, udah cline siapin kok khusus buat pak ujang"ucap cline di iringi senyuman ramahnya.

Cline pun memberikan secangkir kopi untuk pak ujang

"Makasih yah mas"ucap pak ujang
"Iyah sama sama, silahkan di minum pak. Kalok kurang manis lihat senyumannya cline aja, Ini manis melebihi gula"ujar cline membuat kakek dan pak ujang tertawa karena geli mendengarnya

"Hahahaha Cline... Cline...,ternyata ga jauh beda sama masa kecil ayahmu yah"ujar kakek dengan terkekeh-kekeh
"Hahahaha mas cline mirip banget sama bapak(panggilan pak ujang untuk ayah) ternyata"ujar pak ujang dengan tawa lepasnya
"EHEHEHE yah lah pak, kan saya anaknya"ujar kak cline

"Jian kenapa cline?"tanya kakek
"Ouh anu dia tadi di dorong sama temennya kek, sampe cedera tangannya"jawab cline menjelaskan pada kakek
"Astaghfirullah, koo bisa ?"serkas kakek terkejut mendengar nya
"Cline juga gak tau.."ujar cline sembari mengangkat bahunya

"Jian... Mau di antar ke rumahsakit?"tanya kakek khawatir
"Iyah jian, kita antar yah"ajak jiddah
"Eh gausah kek, jiddah, ini uda mendingan kok habis di pijit sama jiddah tadi"ujar jian sambil tersenyum ke arah kakeknya
"Yakin?" Tanya kakek sambil mengelus puncak kepala jian yang terbalut hijab
"Iyah yakin kek"ucapnya sambil menganggukkan kepala

"Yaudah panggil ummi mu cline kita mau pamitan pulang dulu"ujar kakek
"Ok kek"saut kak cline dengan mengacungkan jempolnya

Cline pun memanggil bunda nya
"Ummi....Ummi... Ummi~"panggil cline di iringi dengan nada seperti ingin menyanyikan lagu tentang 'ummi'

Kakek ,jian,dan jiddah yang melihat tingkah laku cline ini tertawa terbahak bahak
"Hahahahha, lihat itu cucumu "ujar jiddah di iringi tawanya
"Hahahaha "kakek hanya tertawa dan memegang dahi dan perutnya yang sakit karena tertawa
"Hahahaha. kakak kalok lagi aneh emang kayak gitu kek"ujar jian di irngi tawa lepasnya
"Yaudah kakek, jiddah. Jian ijin ke kamar dulu yah, kakek sama jiddah hati hati di jalan"ucap jian sambil mencium halus tangan kakek dan jiddah
"Iyah..."ucap kakek dan jiddah bersamaan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kekasih pilihan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang