Lagi, Dahyun harus menahan segala hal yang mungkin saja bisa ia lakukan saat ini. Ia mungkin saja bisa melompat dari atas gedung saat itu juga, atau berjalan tanpa arah di jalan raya, atau menjatuhkan dirinya tanpa perduli dimana saat ini ia berada.
Dahyun masih terpaku dengan undangan yang ia pegang, di bawah undangan itu terdapat satu kotak yang berisi gaun untuknya. Gaun yang diberikan untuknya, untuk menghadiri acara pernikahan Jimin dengan gadis bermarga Park yang ia ketahui bernama Park Jihyo.
Dahyun mendongakkan wajahnya, ia ingin menghentikan laju air mata yang ingin menerobos keluar dari matanya itu. Ia tidak ingin menangis, sungguh tidak ingin menangis.
Dahyun sungguh berterima kasih kepada Jungkook atau yang lainnya yang mengajaknya berlibur ke Bali. Namun sungguh, undangan ini membuat kebahagiannya saat berlibur musnah seketika. Hatinya kini benar-benar hancur.
Dahyun merutuki sikap Ayahnya Jimin yang sengaja mengirimkan gaun untuknya menghadiri pernikahan Jimin. Apa beliau bahagia melihatnya hancur?
Dahyun merasakan kakinya melemah, air matanya keluar begitu saja, membuatnya kehabisan nafas. Pandangannya pun sudah mulai kabur,…namun ia tetap melangkah. Ia harus sampai di rumahnya, jika tidak ia bisa saja pingsan di tempat umum.
Dahyun mencoba menghirup udara, tapi tiba-tiba..
BRUK..
Dahyun jatuh pingsan..
.
.
.
“Hyunnie..”
Dahyun mendengar samar namanya di sebut dan ia bisa menebak jika itu Jungkook. Ia berusaha membuka matanya, kali ini ia dapat merasakah udara yang lebih hangat, serta tempat yang lebih empuk.
“Apa kau baik-baik saja? Jangan bertanya kenapa kau bisa ada di kamarmu setelah kau pingsan di pinggir jalan. Dan sudah pasti aku yang membawamu kesini.” kata Jungkook ketika Dahyun membuka matanya dan membuatnya sadar sepenuhnya.
Dahyun mengangguk lemah, ia berusaha tersenyum paksa di bibirnya, bermaksud agar wajah Jungkook bisa berubah sedikit lembut dan berkurang rasa khawatirnya.
“Jangan berfikir aku akan meredakan rasa khawatirku, kau selalu membuat masalah.”
Dahyun mengerucutkan bibirnya, ia menarik selimut yang ia pakai untuk menutupi wajahnya, sedangkan Jungkook malah beranjak dan mengambil sesuatu di dekat Dahyun.
Dahyun yang menyadari itu segera mendongak dan benar, Jungkook membawa undangan dan kotak berisi gaun itu keluar kamar.
“Kookie..”
Bahkan suara Dahyun pun belum kembali pulih, suaranya masih selemah tubuhnya. Namun ia harus mencegah segala kemungkinan gila yang bisa dilakukan Jungkook.
“KOOKIE..”
Dahyun beranjak dari tempat tidurnya. Ia bersyukur masih mempunyai kekuatan untuk bangun dan mengikuti langkah kaki Jungkook.
Dan tepat seperti yang Dahyun perkirakan, Jungkook membuang undangan dan kotak berisi gaun itu ke tempat sampah.
“Kenapa? Kau akan datang ke pernikahan dia?”
Dahyun terdiam, ia tidak berfikir untuk tidak datang ke pernikahan itu. ia sendiri tidak yakin apa yang akan ia lakukan.
“Jangan datang Kim Dahyun!”
Jungkook meraih pundak Dahyun, meletakkan dan mengeratkan genggaman pada pundaknya.
“Berhentilah membuat hatimu sakit, lupakan semua hal yang membuatmu sakit.”
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE THAN [ JJK x KDH ] ✔
Fanfiction"Apa kau bertengkar dengan Dahyun?" . . "Jungkook mengijinkanku untuk mendekatimu... sepertinya dia mulai melepaskanmu!" . . "Lepaskan! Aku tidak mengenalmu!" . . "Aku tidak mengganggumu, aku hanya ingin merebutmu dari Jungkook. Aku ingin tahu baga...