8 •Perubahan Dimulai

4.1K 264 16
                                    

Apa kabar kalian semuanya bestie?
Semoga selalu baik dan tetap semangat.
🌻
Jangan lupa vote dan comment ya bestie.
Terimakasih.

Rasa sakit yang masih teringat jelasKenapa kalian melakukannyaAku ini adik kandungmuBukan orang asing dalam hidupmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa sakit yang masih teringat jelas
Kenapa kalian melakukannya
Aku ini adik kandungmu
Bukan orang asing dalam hidupmu.
🦋

Kayana hanya ingin ketenangan untuk hari ini. Tetapi itu hanya harapan yang tidak dapat terwujud.

Kayana sangat muak untuk meladeni orang yang sedang caper sana sini.

Matanya malas menatap sosok wanita didepannya.

"Maaf kay hiks hiks aku gak sengaja" ucap Dila sambil menangis.

"Kenapa pake acara nangis segala. Gue gak ngapain-ngapain lo" balas kayana dengan sedikit jutek.

Disaat kayana ingin memesan makanan untuk dirinya. Dia ditabrak oleh Dila. Kayana tahu jika Dila sengaja menjatuhkan minumananya keseragamnya.

"Ikutin permainannya aja dulu hm" batin kayana.

Geng elang memasuki area kantin. Semua mata menatap takjub kepada pria-pria yang cukup dibilang tampan disekolah SMA Kencana.

"Calon gue ganteng banget"

"Ervan tambah cakep aja"

"Satria aku padamu"

"Devan jangan cuek-cuek nanti gantengnya ilang"

"Adit cool banget woy"

Dan masih banyak lagi bisik-bisikan para siswi yang sangat terpesona akan tampang anggota Geng Elang.

Kayana tak habis pikir kenapa dulu kayana asli selalu mengejar seorang Devandra. Dan lebih parahnya kayana asli selalu diabaikan dan tidak pernah absen dalam mendapatkan cacian makian dari seorang Devandra.

Kayana asli sudah memberikan sepenuhnya ingatannya. Agar monica dapat mengetahui dan mempermudah dia dalam memecahkan misteri yang belum terungkap. Jangan lupakan acara balas dendam yang belum sama sekali tuntas.

Kayana sungguh muak melihat situasi ini. Hanya satu yang kayana ingin lakukan. Memesan makanan untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan.

"Pembawa beban masalah mulai berkumpul" batin kayana yang sudah malas dengan apa yang akan terjadi. Sudah dapat ditebak habis ini ia akan mendapat kata-kata kasar dari abangnya dan para sahabatnya.

"KAYANA, apa-apaan ini lu ngapain Dila" Ucap ervan dengan suara yang melengking keras.

"Kan udah ketebak" batin kayana dengan malas.

"Ngomong gak usah keras-keras bisa kan. Kuping gue masih normal gak budek" Balas Kayana dengan sewot.

"Lu ngapain dila sampai nangis kayak gini" tanya Satria dengan tidak santainya.

"Dateng udah gak diundang. Tiba-tiba ngamuk gak jelas. Lu punya mata gak, emang gue ngelakuin apa ke dia. Pake mata tu dilihat. disini yang salah siapa" balas kayana dengan nada marah.

"Udah salah tapi gak mau ngaku" Ucap Devan.

"Biasalah van gak mau ngaku" sambung Adit.

"Kalian kalau gak tahu masalahnya jangan nyimpulin dari satu sisi doang. Udah tua tapi pikiran masih kayak bocah. Gak malu apa dilihatin orang sekantin. Goblok kok di pelihara" balas kayana dengan tampang santainya.

"Lo kalau punya mulut dijaga ya kay" balas Ervan dengan nada marah.

"Kalian gak liat seragam kayana kenapa. Jangan nyimpulin sesuatu yang kebenarannya belum jelas" ucap Bastian menengahi perdebatan para sahabatnya dan kayana.

"Cuma lu yang gak ngehate gue bang Bas" ucap kayana kepada Bastian.

"Gue males kay liat orang polos-polos tapi bangsat" Sindir Bastian.

"Anjirr bang omongan lo bener juga" balas kayana sambil tertawa lebar.

Semua orang terpana melihat wajah cantik Kayana yang sangat natural.

Sadar akan keadaan. Kayana langsung merubah raut mukanya.

Tanpa mereka sadari dila menatap kebencian kepada Kayana.

"Bang Bastian nanti pulang bareng sama Kayana ya. Sekalian mampir beli eskrim" ajak Kayana kepada Bastian.

Bastian terkekeh melihat sikap manja Kayana kepada dirinya " Iya cantik, nanti pulang sama abang. Sekalian abang traktrir eskrim yang banyak" Ucap Bastian sambil mengacak-acak rambut Kayana.

Tanpa mereka berdua sadari ada yang menatap iri dan cemburu terhadap Bastian.

"Kenapa gue gak suka Kayana deket sama Bastian ya" batin Devan.

"Kenapa gue iri liat Bastian sama Kayana bisa akrab gitu " batin Satria.

"Harusnya gue yang ada diposisinya Bastian" batin Ervan.

Kayana yang mendengarkan batin abangnya dan devan. Hanya tersenyum misterius.

"Masih awalan. Akan gue buat hal yang lebih agar lo sadar akan kelakuan lo yang dulu" batin Kayana.




Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kata-kata.
Thankyou sudah mau membaca cerita ini.
🐤

Transmigrasi KayanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang