11 •Bastian & Kayana

3.8K 205 15
                                    

🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

Jam pelajaran terakhir telah selesai. Kayana sedang menunggu Bastian karena hari ini ia akan pulang bersama.

"Lama banget si bang Bastian" Kayana sebal jika harus menunggu.

"Gue masih belum paham dengan percakapan orang ditoilet tadi. Ada apa? kenapa dia pingin banget bunuh Kayana dan yang bikin buat gue bingung adalah ada korban disini. Siapa korban itu?"

Dari jam terakhir pelajaran ia memikirkan hal tersebut. Bahkan guru yang sedang menerangkanpun tidak Kayana dengarkan.

Kayana masih melamun memikirkan masalah tersebut. Sampai kedatangan Bastian. Kayana masih belum sadar jika sosok yang ditunggu dari tadi sudah ada didepannya.

Bastian merasa aneh melihat Kayana seperti melamunkan seseuatu hal.

"Gak mau pulang nih kok ngelamun terus lagi mikirin apa" Bastian memecahkan lamunan Kayana.

Kayana langsung tersadar jika sudah ada sosok Bastian di depannya. "Eh abang bastian, Kayana gak mikirin apa apa kok" Ucap Kayana cengengesan.

Bastian sudah tau jika ada sesuatu yang kurang beres. "Yaudah ayok pulang katanya mau beli eskrim sekalian" Ajak bastian sambil meneol pipi Kayana.

"Kebiasaan kalau gak acak rambut sekarang pindah kepipi" Sebal Kayana.

Bastian terkekeh melihat Kayana yang menggemaskan seperti ini "Suruh siapa kamu berubah jadi gemesin gini".

"Kalau Kayana gak berubah kayana selalu dibully sama orang bang"

Bastian langsung paham arah pembicaraan Kayana. Tidak mau membuat Kayana berlarut mengingat kejadian buruk lagi. "Langsung beli eskrim aja ayok, Sekalian abang pulang anternya" Ajak bastian sambil menoel-noel pipi Kayana.

"Kebiasaan deh tangan bang Bastian gak bisa diem ya" Dia sebal jika pipi atau rambutnya menjadi korban keusilan Bastian.

Bastian tertawa melihat raut Kayana yang sudah seperti ingin mengamuk. "Becanda ayok gih buruan nak kita beli eskrim".

"Nak dikira gue anak lu bang" sewot Kayana.

"Elu kan masih anak kecil Kay" hitungan dimulai dari sekarang pasti Kayana akan mengamuk.

Satu

Dua

Tiga

Transmigrasi KayanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang