6 •Sekolah

4.3K 268 10
                                    

🦋🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🌻

Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi.
Cuaca yang cerah dan nyaman membuat wanita cantik sedang tertidur dengan nyaman tanpa mempedulikan alarmnya yang sedari tadi berbunyi.

Kayana masih dialam mimpinya masih nyaman dengan posisi tidurnya.

TOK TOK TOK

"kayana bangun, kamu nanti telat sekolah"panggil mama dari luar pintu.

"Kayana buka pintunya"panggil mama.

Tidak ada balasan sama sekali dari dalam, mama kayana langsung masuk ternyata pintunya tidak terkunci sama sekali.

"Astaga ini anak tidur apa ngebo"ucap mama sambil menggelengkan kepalanya.

"KAYANA BANGUN UDAH MAU JAM 7" Teriak mama kayana sambil membangunkan.

"HAH APA JAM 7 KENAPA MAMA GAK BANGUNIN KAYANA DARI TADI" ucap kayana sambil bangun dan berlari kearah kamar mandi.

Mamanya hanya geleng-geleng kepala dan keluar menuju meja makan untuk menyiapkan sarapan pagi.

Setelah kayana mandi dan siap-siap untuk berangkat.

Kayana melihat dirinya dipantulan kaca, rambut panjang yang Bagus sedikit warna ombre membuat siapapun melihat kayana akan terpesona dengan kecantikannya.

Dan jangan lupakan kulit putih mulus kayana yang sangat cocok untuk dirinya.

Siapa yang menyangka seorang nerd yang selalu dibully sekarang menjadi sosok yang sangat cantik.

Hal ini pasti akan menghebohkan 1 sekolahan dan jangan lupakan sahabat kayana.

Walaupun kayana nerd tapi dia memiliki sahabat yang sangat tulus kepadanya itulah ingatan yang diberikan kayana asli ke dia.

"Permainan dimulai" Ucap kayana sambil tersenyum misterius.

Setalah semuanya siap kayana bergegas untuk turun menemui kedua orang tuanya.

Setelah sampai dimeja makan kedua orang tuanya dan abangnya kaget melihat penampilan kayana yang berbeda dari sebelumnya.

"Kayana ini beneran kamu"tanya mama kayana.

"Ini kayana ma masa hantu yang nyamar jadi kayana"balas kayana dengan memanyunkan bibirnya.

"Lucu" batin abangnya.

Tanpa disadari kayana tersenyum dengan misterius "liat aja bang akan ada pertunjukan yang lebih wow" batin kayana.

"Kita kaget aja liat kamu kay kok jadi cantik gini" Ucap papa.

"Berarti dulu kayana gak cantik pa"balas kayana dengan nada ngambek.

"Emang kenyataannya gitu"ucap ervan abangnya.

"Kok lu nyebelin si bang pagi-pagi gelud aja yok sini maju lo" balas kayana.

"Udah-udah masih pagi jangan berantem" ucap mama melerai mereka berdua.

"Kayana kamu berangkat bareng abangmu ya" ucap papa.

"Kayana sama mereka, gak mau pa males kayana" balas kayana.

"Mau dipotong uang jajan apa bareng abang berangkatnya" ancam papa.

"Gak seru papa ngancemnya gitu iya deh iya bareng abang" ucap kayana dengan wajah lesu.

Kedua orangtuanya hanya terkekeh melihat kelakuan anaknya yang menggemaskan.

"Bareng gue" ucap singkat Satria kepada kayana.

"Hm" Balas kayana.

Setelah selesai sarapan mereka berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"KAYANA CANTIK BERANGKAT DULU YA PA MA" teriak kayana.

Kedua orangtuanya hanya geleng-geleng dan tersenyum melihat perubahan anaknya.

"Gak usah teriak-teriak lu kira ini hutan" ucap Ervan abangnya yang sangat bawel.

"Suka-suka gue dong mulut-mulut gue kok lu yang sewot" Balas sengit kayana.

"Lu semenjak kecelakaan sikap lu jadi aneh" ucap ervan.

"Bukan urusan lo" balas kayana dengan nada dingin.

Kedua abangnya masih kaget dengan perubahan sikap kayana yang sangat drastis berbeda dengan dirinya yang dulu.

"Naik" suruh satria dan memberikan helm kepada kayana.

Kedua abangnya tidak memakai mobil karena lebih suka menggunakan motor.

Kayana ingin naik tetapi ditahan oleh satria.

"Apalagi" ucapan kayana terpotong dengan perlakuan satria yang membuatnya kaget.

Satria memakaikan jaket dipinggangnya.

"Naik" ucap dingin Satria.

"Inget kay dia abanglu walaupun aslinya kagak abang lu, tapi inget ini diraga kayana asli gak boleh baper oke" batin kayana.

Kayana langsung menaiki motor Satria.

"Pegangan" Ucap satria.

"Astaga ini si satria kenapa berubah jadi begini dah kalau bukan abangnya kayana udah gue gebet juga kali" batin kayana.

Satria langsung menarik tangan kayana agar berpegangan. Bisa kita lihat posisinya seperti kayana sedang memeluk satria.

"Anjir baper , jantung gue bisa gak aman kalau gini terus" batin kayana.

Ervan, Satria dan Kayana langsung meninggalkan halaman rumahnya untuk menuju kesekolah.




Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata.

THANKS YOU 🦋

Transmigrasi KayanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang