23•Rasa

1.6K 86 8
                                    

🦋Ketika kita ikhlas menjalankan kehidupan, kita akan mendapat banyak pelajaran, entah untuk pendewasaan kita atau untuk pelajaran hidup kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋
Ketika kita ikhlas menjalankan kehidupan, kita akan mendapat banyak pelajaran, entah untuk pendewasaan kita atau untuk pelajaran hidup kita. Semua penuh dengan teka-teki. Sering di dalam diri kita berfikiran kenapa hidup selalu begini saja, dari hal kegagalan yang terus terjadi, minder akan pencapaian orang lain. Hay kawan, kita sedang dibentuk dan berproses. Setiap orang mempunyai jalannya masing-masing. Ingat kawan, kita harus fokus terhadap diri kita, jangan pernah menyerah dengan semua keadaan yang membuat kita lelah. Ketika kau ingin menyerah coba bayangkan diujung sana ada kebahagiaan yang akan datang untukmu, akan ada keberhasilan yang kau tunggu-tunggu selama ini.
•••••

Kayana yang diperlakukan seperti itu langsung menatap arkan, sedangkan arkan sendiri menatapa kayana dengan penuh kekhawatiran dan rasa cemas.

"Udah mendingan" ucap kayana

Sedangkan semua orang yang berada diruangan hanya menatap mereka dengan pandangan yang berbeda-beda.

Arkan masih mengelus rambut kayana dengan lembut "kenapa bisa kejadiaan kayak tadi" arkan menyinggung perihal kecelakaan yang terjadi tadi pagi.

Kayana menghela nafas, "gue juga gak tahu, tiba-tiba ada mobil yang ngarah ke gue, lebih tepatnya kayak emang mau nabrak dari arah belakang. Disaat gue mau ngehindar tapi terlambat, mobil itu nabrak gue"

Kezio yang hanya menyimak ikut menyahut "apa lo ngerasa punya musuh kay? " tanya zio

"Kalau musuh pasti gue punya, entah orang dari gak suka atau perihal masalah yang gak gue tahu" kayana sebenarnya belum memecahkan perihal ini, dari kayana yang ingin dibunuh oleh orang lain dan teka-teki yang masih tertutupi.

"Kebanyakan drama jadinya kayak gitu" hujat adit

"Lo cowo tapi mulut lo kayak emak-emak yang suka gosipin orang" balas sengit abi

Cia yang jengah melihat mereka berdua, sebelum adu mulut terjadi. Cia menengahi mereka berdua. "Kalau mau berantem jangan disini, sekalian di ring tinju aja sana. Ada orang sakit bukannya bawain makanan atau apa, malah ribut disini" omel cia

"Lo juga dit, ngomong tu dijaga kalau gak suka sama kayana mending gak usah ikutan jenguk, eneg gue lihat muka lo" sahut Dian

Adit yang ingin membalas perkataan duo kembar langsung dipotong oleh Devan.

"Cabut."

Anak-anak geng elang yang mendengar perintah Devan langsung bersiap-siap untuk keluar dari ruangan rawat inap kayana.

"Gak jelas tuh anak" sewot cia

"Biarin cia jangan diladenin" ucap kayana sambil tersenyum

"Gak diladenin macam mana, liat mukanya aja pingin gue tinju"

"Abang lo juga kayaknya udah stress" ujar dian

"Udah tau orang stress masih lo tanggepin"

"Dahlah, lo sakit aja masih bisa menang debat sama gue"

****
"Gue harus segera cari teka-teki dan misteri dihidup kayana yang belum gue ketahui. Kejadiaan kecelakaan ini kayak ada hal yang janggal. Bukan murni kecelakaan biasa. Pasti ada dalang dibalik semua ini" Batin kayana sambil tersenyum menyeramkan.

Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang pemuda yang sedang menenteng plastik berisi seperti makanan.

"Makan"

"Gak mau" tolak tegas kayana

"Biar sembuh"

"Gak mau" ucap kayana sambil menutupi wajahnya dengan selimut pasien

"Makan gak ada penolakan" Tegas Arkan.

Pemuda yang membuka pintu rawat inap kayana adalah Arkan. Sedangkan untuk Sahabat kayana dan Sahabat arkan sudah izin terlebih dulu untuk pulang. Karena peraturan rumah sakit disini hanya bisa ditemanin oleh 2 orang. Kecuali jika jam jenguk dibuka maka yang lain pasti akan diperbolehkan untuk menjenguk kayana. Berhubung hanya 2 orang diperbolehkan maka biar tidak pada protes. Arkan mengusulkan diri untuk menjaga kayana.

Arkan menarik selimut yang menutupi wajah kayana.

Dengan raut wajah yang sebal "iya-iya makan galak"

"Siapa yang galak? "

"Elu lah siapa lagi" ucap kayana dengan cemberut

"Lucu" batin arkan

"Makan gue suapin"

"Gak mau, bisa makan sendiri" tolak kayana

"Gak ada penolakan" ucap tegas arkan

Dengan wajah sebal, kayana menerima suapan dari arkan.

"Nah gini pinter" ucap arkan sambil mengelus kepala rambut kayana.

Tatapan arkan sangat intens kepada kayana dan dirinya semakin mendekat ke wajah kayana.

Kayana yang melihat spontan menutup mata.

"Eh" ucap kayana merasakan arkan membersihkan pipinya

"Ada nasi dipipi lo"

Kayana yang merasakan pikiranya kemana-mana langsung merasakan malu.

"Gemes banget" batin arkan

🌼🌼🌼🌼

Transmigrasi KayanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang