Penasaran

9.1K 1.2K 31
                                    

Sementara itu di sekolah.

Bisik-bisik anak kelas 12, kelas dimana Elena berada.

"Hei katanya Leo sama Theo nganterin si penyakitan itu ke rumah sakit!"
"Hah serius?"
"Gue gak nyangka, gak cuman kakaknya aja yang suka godain cowok. Sekarang adeknya juga!"
"Ck, apalagi gue denger si penyakitan itu tunangannya Jay. Adik kelas yang ganteng itu!!"
"Hah?? Serius? Njir gue gak ada kesempatan dong!"

dll.

BRAK

Karena merasa sangat kesal Elena langsung memukul mejanya, Juan yang melihat itu tersentak. Biasanya Elena tidak akan merasa marah meski orang-orang sering mencacinya, dan Juan juga 2 lelaki yang terobsesi pada Elena akan langsung membelanya.

Tapi apa, kali ini Elena tidak bisa menerima makian orang-orang.

"Cukup! Lo semua boleh hina gue, tapi gak dengan adik gue!!" Ucap Elena lantang.

Semua orang terfokus kearahnya, dan kembali berbisik.

"Ck, udah mulai berani nih si polos!"
"Pft, biasanya juga cuman berlindung di belakang cowok!"
"Kayaknya sih, semenjak ketiga cowok itu deket ke dia. Dia makin sok sok an!"

Elena berdecih, dia segera meninggalkan kelasnya. Dia teringat dengan kata-kata orang itu kalau Leana diantar ke rumah sakit, dengan panik dia menelpon Theo.

"Theo?"

"Huh?"

"Lo dimana? Rumah sakit mana?"

"..."

Theo terdiam, gaya bicara Elena berubah tidak seperti biasanya.

"Jawab gue!"

"Lea lagi di mall"

"Di mall? Ngapain?"

"Lagi milih hp baru nih!"

"Hp?"

"Lea coba yang ini bagus deh" Ujar Leo yang suaranya tak sengaja masuk ke telpon.

"Serius? Tapi itu kayaknya terlalu kecewean!" Jawab Leana.

"Ih gak papa, kamu kan cewek!" Leo.

"Yang ini aja deh!" Ujar Leana mengambil hp full hitam.

"Huh? Kok yang itu sih sayang..!!!" Leo.

"Pft, itu bagus kok Lea" Jay.

"Bener kan?" Leana kegirangan.

Jay mengangguk.

"Iyah, Lea itu aja bagus kok. Kalau Lea suka ambil aja!" Theo.

Elena yang mendengar percakapan itu tercengang.

"Jadi Lea baik-baik aja?" Tanya Elena.

"Iya" Theo.

"Oke, gue titip adek gue. Jagain dia!"

"Oke"

Tut-

Elena mematikan telponnya, dia menatap pemandangan diluar jendela. Perasaannya lega karena adiknya baik-baik saja.

"Tungu..." Elena merasa ada yang tidak beres. "Kenapa mereka ngejar adek gue? Kalau Lea kenapa-napa gimana? Gak gue gak bisa kalo Lea dipaksa-paksa sama mereka!".

Elena memutuskan untuk menjauhkan adiknya dari dua orang pemaksa dan obsesif itu.

.
.

'Sistem, gue mau nuker poin jadi uang bisa kan?'

Nyelamatin FL dari para ML?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang